Berita Trend Indonesia – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan kabar bahwa Gas Subsidi LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 Kg mengalami kelangkaan stok di berbagai daerah Indonesia.
Bahkan, di beberapa daerah, terdapat masyarakat kurang mampu yang berkumpul dan mengantri utuk mendapatkan Gas LPG di agen atau toko kelontong terdekat.
Sebagai informasi bahwa kelangkaan stok Gas LPG di pasaran tersebut membuat banyak masyarakat resah, dan beberapa dari masyarakat juga tidak dapat memasak untuk keperluan keseharian mereka.
Diketahui, kelangkaan stok Gas LPG di pasaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah adanya peraturan pemerintah yang melarang pedagang eceran untuk tidak menyalurkan LPG 3 kg.
Adanya peraturan tersebut membuat masyarakat panik dan akhirnya mereka melakukan pembelian Gas LPG 3 Kg dengan jumlah besar atau menimbun.
Hal tersebutlah yang membuat Gas LPG 3 Kg langka di pasaran, dan stoknya selalu habis setiap saat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi atau Disnakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, dalam beberapa hari kedepan, pihaknya akan melakukan operasi pasar terkait kelangkaan stok Gas LPG 3 Kg.
Hari Nugroho mengaku bahwa pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan kelangkaan stok Gas LPG 3 Kg.
Karena banyak masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan stok Gas LPG tersebut, akhirnya isu tentang Gas LPG 3Kg menjadi trending topik di berbagai sosial media Tanah Air.
Setelah isu tentang Gas LPG 3Kg viral dan menjadi trending topik di sosial media, akhirnya Presiden Prabowo Subianto terjun langsung ke lapangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Presiden Prabowo Subianto dengan sigap menggelar rapat atau pertemuan dengan beberapa pihak terkait yang paham tentang bagaimana cara mengatasi permasalahan kelangkaan Gas LPG 3Kg di pasaran.
Tepat pada hari ini, yakni Selasa, 4 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan mantan Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla (JK), di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan Jakarta.
Alasan utama Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan Jusuf Kalla adalah karena Jusuf Kalla tokoh yang pernah menggagas LPG 3Kg pada tahun 2007, dan Jusuf Kalla berhasil meluncurkan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg. Sebanyak 20 juta keluarga miskin menjadi target program ini selama tiga tahun.
Selain berkoordinasi dengan Jusuf Kalla, Presiden Prabowo Subianto juga turut mengundang Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk hadir dan bekerja sama dalam mengatasi permasalahan yang sedang diresahkan oleh masyarakat saat ini.
Bahlil Lahadalia menjelaskan, dalam rapat tersebut, para pihak turut menyampaikan pendapatnya masing-masing terkait kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan juga bagaimana tentang perekonomian Indonesia saat ini.
Nilai Subsidi Selalu Sama
Jusuf Kalla mengatakan, nilai subsidi Gas LPG 3Kg belum mengalami perubahan sejak tahun 2004 silam, dan nilainya selalu sama meskipun nilai tukar dollar Amerika dengan rupiah terus mengalami kenaikan.
Menurut Jusuf Kalla, pada beberapa puluh tahun yang lalu, kurs dolar terhadap rupiah masih Rp 8 ribu, dan saat ini telah melonjak hingga Rp 16 ribu.
Jusuf Kalla mengaku bahwa pemerintah tidak akan pernah menyusahkan masyarakat sendiri, dan pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk selalu memberikan subsidi terhadap masyarakat, meskipun ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja.
Bahlil Lahadalia menjelaskan, pada periode ini, pemerintah telah mengalokasikan subsidi Gas LPG 3Kg hingga sebesar Rp 87 triliun, dan angka tersebut telah melebihi target yang telah ditetapkan.
Bahlil Lahadalia mengaku bahwa saat ini pemerintah kaget karena masyarakat membeli Gas LPG 3Kg dengan harga yang cukup fantastis, yakni mencapai Rp 25 ribu per tabung, padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) telah ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar Rp 19 ribu.
Dengan adanya peraturan baru dari pemerintah yang melarang para pengecer untuk menjual Gas LPG 3Kg, maka harga gas akan stabil dan masyarakat tidak perlu membayar lebih mahal untuk mendapatkan gas tersebut.
Disisi lain, Bahlil Lahadalia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan membeli gas secara berlebihan, karena saat ini pihaknya telah mengerahkan sejumlah petugas untuk melakukan pengawasan terkait stok dan harga gas di pasaran.