Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, sejak beberapa puluh tahun yang lalu banyak negara yang telah melakukan ekspor atau impor barang dari suatu negara ke negara lain.
Sebagai informasi bahwa ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri, sedangkanimpor merupakan kegiatan membeli suatu produk atau barang dari luar negeri.
Kegiatan ekspor dan impor mempunyai banyak manfaat bagi suatu negara, salah satunya yaitu untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan melakukan ekspor, suatu negara dapat menghasilkan devisa yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa ke negara lain. Devisa ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tetapi, baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan kabar bahwa ada beberapa negara yang mulai memberhentikan ekspor impor atau berhenti kerja sama di dunia internasional.
Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini memang benar bahwa ada 19 negara yang mulai melakukan pembatasan ekspor pangan, salah satunya ialah negara India yang mulai memberhentikan ekspor beras pada hari ini.
Diketahui, adanya pemberhentian ekspor beras dari negara India tersebut berdampak terhadap kenaikan harga beras di semua negara, dan membuat adanya ancaman krisis pangan dunia.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa alasan 19 negara melakukan pembatasan ekspor yaitu untuk memastikan stok pangan dan barang di negaranya terjaga dan demi kesejahteraan rakyatnya.
Presiden Joko Widodo mengaku, adanya perlakuan pembatasan ekspor dari 19 negara tersebut membuat pemerintah Indonesia menjadi kesulitan untuk memperbesar stok cadangan pangan.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga menyebutkan bahwa ancaman krisis pangan dunia juga dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah populasi manusia setiap tahunnya.
Presiden Joko widodo menegaskan bahwa kita harus bisa menerima kenyataan tersebut, dan negara Indonesia harus dapat bangkit serta memastikan stok ketersediaan pangan terjaga, dan tidak boleh selalu bergantung terhadap impor.
Serahkan IPB
Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini dirinya percaya bahwa Institut Pertanian Bogor (IPB) mempunyai solusi untuk membantu pemerintah dalam mengantisipasi dugaan adanya krisis pangan di dunia.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa saat ini adanya perang antara Rusia dan Ukraina juga menjadi pengaruh adanya ancaman krisis pangan.
Jadi, Presiden Joko Widodo mengaku, adanya ancaman krisis pangan di dunia dipengaruhi oleh banyak faktor.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo berharap agar IPB mampu membantu pemerintah dalam mengantisipasi adanya krisis pangan tersebut.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga mengatakan, adanya kesulitan pangan dunia ini juga dapat menjadi peluang untuk negara Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan dunia pertanian di masyarakat.
Sebagai informasi bahwa kedua anak Presiden Joko Widodo dulunya juga merupakan alumni IPB.
Terobosan Baru
Presiden Joko Widodo mengatakan, negara Indonesia membutuhkan inovasi dan terobosan baru dalam dunia pangan khususnya dalam sektor pertanian.
Wayan Nurjaya, selaku Rektor IPB mengklaim bahwa kita harus mulai melakukan inovasi baru dalam sektor pertanian, salah satu contohnya yaitu mulai melakukan perluasan lahan untuk penanaman padi yang biasanya 1 hektare ditanam 5,9 ton, saat ini kita harus berani mulai menanam 10-12 ton.