Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, beras merupakan bahan makanan pokok bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan konsumsi beras pasti selalu meningkat setiap tahunnya.
Sebagai informasi bahwa saat ini negara Indonesia masih melakukan impor beras dari luar negeri, pasalnya, beras yang dihasilkan oleh petani Indonesia masih belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan, dirinya sangat ingin negara Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari luar negeri.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa negara Indonesia harus mulai memberanikan diri untuk mandiri dalam hal pangan, khususnya bahan pokok.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa hal tersebut memang sulit untuk dijalankan, pasalnya, populasi masyarakat baru di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
Berdasarkan data yang ada saat ini penduduk di Indonesia telah mencapai 273 juta jiwa pada akhir tahun 2023.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, ratusan juta penduduk Indonesia pasti membutuhkan makanan pokok berupa nasi dalam setiap harinya, dan setiap orang pasti akan mengonsumsi nasi kurang lebih 3x setiap hari.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa negara Indonesia merupakan negara yang membutuhkan stok beras yang cukup tinggi.
Presiden Joko Widodo mempunyai cita-cita bahwa kelak pasti negara Indonesia dapat mandiri dalam hal pangan, khususnya dalam produksi beras.
Menekan Angka Impor Bahan Pangan Lain
Presiden Joko Widodo mengatakan, meskipun angka impor bahan pangan beras masih meningkat dalam setiap tahunnya, tetapi, saat ini kita telah berhasil untuk menekan angka impor bahan pangan lain.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, saat ini angka impor bahan pangan jagung sudah mulai mengalami penurunan pada tahun 2023.
Pada tahun 2015 sampai 2022 negara Indonesia pasti melakukan impor jagung rata-rata sebesar 3,7 juta ton.
Namun, pada tahun 2023, negara Indonesia berhasil menekan angka impor jagung, dan pada tahun 2023 tersebut negara Indonesia hanya mengimpor 800 ribu ton saja.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa angka tersebut menunjukan bahwa negara Indonesia telah berhasil meningkatkan produksi jagung pada tahun 2023.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa dirinya sangat mengapresiasi para petani jagung yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan jumlah produksinya pada tahun 2023.
Oleh karena itu, saat ini kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersyukur dan memberikan apresiasi kepada para petani jagung.
Alasan Menghentikan Impor Beras
Presiden Joko Widodo mengatakan, alasan utama negara Indonesia harus menghentikan impor beras karena saat ini banyak negara yang sudah membatasi jumlah ekspor beras, dan harga beras juga terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang ada saat ini sudah ada 22 negara di dunia yang sudah menghentikan ekspor beras.
Alasan 22 negara tidak lagi ekspor beras tersebut karena untuk menjaga cadangan strategis kebutuhan pangan masyarakatnya.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta Babinsa TNI dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mengedukasi para petani beras, mulai dari cara penanaman yang baik dan pemakaian pupuk yang baik, guna meningkatkan jumlah produksi beras di Indonesia.
Presiden Joko Widodo juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan, dan Presiden Joko Widodo juga berjanji bahwa pemerintah akan selalu memastikan bahwa stok beras di Indonesia tercukupi.