Presiden Prabowo Subianto Minta Polri Untuk Berantas Premanisme di Masyarakat

Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang diresahkan dengan adanya premanisme di sejumlah daerah.

Sebagai informasi bahwa premanisme merupakan sebutan pejoratif untuk aktivitas sekelompok orang yang mendapatkan penghasilan dengan cara pemerasan, intimidasi, atau kekerasan terhadap masyarakat lain, sering kali dengan mengedepankan gaya hidup yang menunjukkan kebebasan dan tidak terikat.

Premanisme identik dengan adanya segerombolan orang yang mempunyai wajah seram, berbadan besar, tatoan, tindikan, dan tidak mempunyai etika yang baik dalam hidup bermasyarakat.

Diketahui, keberadaan para preman sangat merugikan masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang ekonominya kurang mampu atau masyarakat yang mata pencahariannya berdagang.

Berdasarkan data yang ada, maka dijelaskan bahwa beberapa tahun yang lalu, mantan Presiden Soeharto sempat membentuk tim khusus untuk memberantas premanisme atau para preman liar di masyarakat, tim khusus tersebut dinamai dengan “Petrus” atau penembak misterius.

Adanya Petrus dipercaya sangat membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia, dan banyak masyarakat yang merasa aman dan nyaman karena adanya petrus.

Setelah mantan Presiden Soeharto lengser, maka petrus sudah tidak ada lagi, dan petrus juga dibubarkan dan dilarang oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Seiring berkembangnya zaman, saat ini premanisme mulai bermunculan lagi, tetapi mereka muncul dengan iming-iming izin resmi yakni Organisasi Masyarakat (Ormas).

Meskipun mempunyai Organisasi Masyarakat, tetapi pada realitanya, mereka masih saja memeras masyarakat kecil dan bertindak seenaknya untuk mencari keuntungan pribadi dan organisasinya.

Banyak masyarakat kecil dan para pedagang yang melakukan aduan terhadap Presiden Prabowo Subianto terkait adanya ormas yang kerap mengganggu ketenangan warga sipil.

Banyak masyarakat yang menilai bahwa ormas sangat tidak berguna di masyarakat dan mereka hanya bisa memeras rakyat kecil saja.

Karena banyaknya aduan dari masyarakat tersebut, akhirnya Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait adanya tindakan premanisme dari ormas tersebut.

Presiden Prabowo Subianto meminta para jajaran Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk turun tangan langsung dan memberantas premanisme ormas di masyarakat.

Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menegaskan, arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto bahwa ormas atau premanisme harus dibubarkan jika mereka bertindak semena-mena dan menindas masyarakat.

Dudung Abdurachman menjelaskan, pihaknya tidak akan membubarkan ormass jika ormas bertindak sesuai aturan dan mendukung program-program pemerintah serta lembaga-lembaga yang ada.

Dudung Abdurachman juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan untuk memberantas atau menindaktegas ormas yang membuat onar dan merugikan masyarakat.

 

Operasi Pemberantasan Ormas

Ormas GRIB masuk Bali, Koster Akan Bahas Sepulang dari Belanda, Gerindra Bali Bantah Punya Afiliasi - Radar Bali

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sesuai dengan perintah arahan Presiden Prabowo Subianto, maka pada bulan Mei ini, pihaknya akan bergerak atau melakukan operasi di sejumlah daerah untuk memberantas ormas yang merugikan masyarakat.

Langkah tersebut telah resmi tertuang dalam Surat Telegram Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025, dimana seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia harus menggelar operasi secara serentak.

Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, jajaran Polri siap menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Indonesia, dan menciptakan kepastian hukum bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pelaku usaha  yang sering diganggu ormas atau premanisme.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni juga mengatakan, kita tidak boleh tunduk oleh adanya premanisme yang berkedok ormas, dan kita harus bangkit serta berani melawan mereka dengan jalur hukum dan bantuan dari pihak jajaran keamanan negara seperti TNI POLRI.

Ahmad Sahroni menegaskan, ormas tidak boleh mendirikan acara sendiri tanpa seizin dari pihak Polri dan jajaran pemerintah daerah setempat.

Ahmad Sahroni juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu takut dan khawatir tentang adanya ormas, jika ormas mengganggu ketengan para warga, maka silahkan direkam orang-orangnya yang tergabung dalam ormas tersebut, lalu langsung laporkan ke pihak kepolisian setempat.

Related posts