Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, pemerintah RI telah menetapkan bahwa awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari ini, Selasa, 12 Maret 2024.
Sebagai informasi bahwa penetapan awal puasa tersebut dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Sidang Isbat di Gedung Kemenag RI, Jakarta, pada Minggu, 10 Maret 2024.
Sedangkan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan bahwa pihaknya telah resmi menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 hijriah jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Presiden Joko Widodo secara resmi memberikan ucapan untuk menyambut awal bulan puasa kepada seluruh masyarakat beragama muslim.
Ucapan tersebut diungkapkan langsung olah Presiden Joko Widodo melalui akun Instagram pribadinya.
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat beragama muslim untuk dapat membersihkan hati dan jiwa di bulan suci Ramadhan ini.
Diketahui, untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar aksi pembagian 10.ooo ikan kaleng di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, aksi pembagian 10.000 ikan kaleng tersebut merupakan wujud dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Tujuan dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ialah untuk meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat.
Budi Sulistiyo menjelaskan, sebaran titik pembagian 10.000 ikan kaleng berada di beberapa Pondok Pesantren Krapyak, Mesjid Jogokaryan dan Mesjid Pathok Negoro Plosokuning.
Terdapat 4.000 ikan kaleng yang dibagikan atau diserahkan untuk para santri dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Selanjutnya, 3.000 ikan kaleng diserahkan ke Mesjid Jogokaryan dan sisanya 3.000 ikan kaleng diserahkan ke Mesjid Pathok Negoro Plosokuning.
Budi Sulistiyo mengaku bahwa Mesjid Jogokaryan dan Mesjid Pathok Negoro adalah Mesjid yang kerap membagi-bagikan takjil pada saat bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, pihaknya membagikan ribuan ikan kaleng kepada kedua mesjid tersebut.
Disisi lain, Budi Sulistiyo juga berharap agar gerakan pembagian ikan kaleng tersebut dapat membuat masyarakat bangga terhadap kelimpahan atau kekayaan laut yang dimiliki oleh Indonesia.
Penguasa Pasar
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, negara Indonesia merupakan negara peringkat 1 produsen tuna terbesar di dunia, khususnya tuna jenis Thunnus dan Tuna Sejati.
Budi Sulistiyo menjelaskan, produksi tuna di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2017 Indonesia mampu memproduksi tuna hingga 229.481 ton, lalu pada tahun 2018 naik menjadi 281.565 ton.
Selanjutnya, pada tahun 2019 Indonesia mampu memproduksi hingga mencapai 296.417 ton, dan pada saat pandemi Covid-19, tepatnya tahun 2020, Indonesia berhasil memproduksi tuna hingga 323.477 ton.
Budi Sulistiyo menjelaskan, kenaikan angka produksi tuna tersebut memperlihatkan bahwa negara Indonesia benar-benar mempunyai kekayaan laut yang luar biasa.
Diolah Menjadi Makanan Lezat
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, daging tuna dapat diolah menjadi berbagai makanan yang lezat, contohnya seperti sashimi, pizza tuna, rendang tuna, tuna kaleng, abon tuna, tuna asam manis, tuna sandwich, dan masih banyak lagi.
Sebagai informasi bahwa daging ikan tuna mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, seperti mencegah anemia, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko demensia, mencegah penurunan kesehatan otot, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan risiko depresi, meningkatkan kesehatan mata, dan meningkatkan kesehatan tulang.
Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Seperti yang kita tahu, menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran, biasanya akan terdapat banyak bahan makanan yang mulai mengalami kenaikan harga pangan.
Bahkan, kenaikan harga pangan tersebut dapat terjadi hampir 50 persen atau naik 2x lipat dibandingkan harga aslinya.
Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh kementerian dan kelembagaan untuk tetap berhati-hati dan waspada adanya lonjakan harga bahan pangan menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran.
Presiden Joko Widodo juga meminta kepada seluruh kementerian dan kelembagaan untuk memastikan bahwa harga bahan pangan tetap stabil, dan stok selalu mencukupi.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo juga meminta kepada seluruh aparat untuk memberikan layanan dan jaminan keamanan kepada masyarakat di saat mudik atau pulang kampung.