Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini pemerintah terus berupaya untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM).
Sebagai informasi bahwa UMKM sangat berpengaruh positif dan bermanfaat bagi perekonomian nasional atau perekonomian Indonesia, pasalnya dengan adanya UMKM maka produk domestik bruto akan meningkat dan penyerapan tenaga kerja juga semakin luas.
Pemerintah menjelaskan bahwa UMKM merupakan bagian dari perekonomian Indonesia yang mandiri dan berpengaruh positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga mengaku bahwa adanya UMKM juga mendorong program pemerintah dalam mengentaskan atau menghapus angka kemiskinan di Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan, beberapa hari yang lalu dirinya bertemu dengan nasabah PNM Mekaar yang mempunyai produk UMKM sambal bawang berkualitas tinggi dan produk tersebut telah berhasil di ekspor ke beberapa negara, seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.
Diketahui, produk UMKM sambal bawang yang diceritakan oleh Presiden Joko Widodo tersebut bernama Lontara.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa dirinya sangat bangga karena ada produk UMKM seperti Lontara yang berhasil masuk ke dalam pasar global.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di acara BRI Microfinance Outlook 2024, Jakarta.
Presiden Joko Widodo juga memberikan apresiasi kepada produk UMKM sambal bawang yang berhasil masuk ke pasar global tersebut.
Menurut Presiden Joko Widodo produk UMKM sambal bawang tersebut merupakan produk rumahan atau usaha kecil, namun, kualitas dan hasil produknya mampu bersaing dan bermutu tinggi di negara asing.
Presiden Joko Widodo menghimbau kepada seluruh pelaku UMKM untuk selalu berusaha semaksimal mungkin meningkatkan produknya agar produk yang dihasilkan mampu bernilai tinggi dan dapat di ekspor ke negara lain.
Tidak Butuh Modal Besar
Presiden Joko Widodo mengatakan, tidak perlu modal atau biaya yang besar untuk membangun usaha rumahan atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Seperti layaknya produk UMKM Lontara yang hanya mempunyai kredit sebesar Rp 5 juta saja, tetapi produknya sudah dapat laku dan bermutu tinggi di negara asing.
Menurut Presiden Joko Widodo, saat ini kontribusi UMKM untuk perekonomian Indonesia sudah mencapai 61 persen, dan penyerapan tenaga kerja sudah mencapai 97 persen.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa adanya UMKM sangat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Memberikan Pelatihan
Presiden Joko Widodo mengatakan, negara akan selalu hadir dan menjadi pendorong yang utama untuk kebangkitan produk UMKM.
Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa saat ini pemerintah sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak untuk memberikan pelatihan langsung terhadap UMKM mengenai pengembangan produknya.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa elemen yang paling penting adalah kemasan produk, pasalnya kemasan produk adalah penilaian pertama yang dilihat oleh calon pembeli.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo berharap agar banyak para pelaku UMKM yang mulai meningkatkan kemasan produknya menjadi menarik dan lebih baik lagi.
Memberikan Subsidi Kur Sebesar Rp 46 Triliun
Presiden Joko Widodo mengatakan, pada tahun 2024 ini, pemerintah memberikan subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 46 triliun.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa subsidi KUR dilakukan untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam meminjam uang untuk mengembangkan usahanya.
Subsidi KUR juga berpengaruh positif untuk para pelaku UMKM, pasalnya dalam subsidi KUR pemerintah juga turut menurunkan tingkat bunga pinjaman menjadi 3 persen.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa angka Rp 46 triliun bukanlah angka yang kecil, jika dialokasikan maka dapat untuk membangun 40 waduk.
Menggapai Masyarakat Kecil
Presiden Joko Widodo juga memberikan apresiasi kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, pasalnya BRI mampu menggapai masyarakat kecil dan mampu mengambil alih profesi rentenir.
Sebagai informasi bahwa rentenir merupakan orang yang meminjamkan sejumlah uang kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan dari bunga yang berlaku.
Diketahui, renternir merupakan profesi yang tidak resmi dan tidak mempunyai izin dari pemerintah atau dari lembaga keuangan.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa saat ini banyak masyarakat yang terjerat dalam perjanjian hutang rentenir dan pinjol.
Oleh karena itu, dengan adanya program subsidi KUR BRI maka masyarakat sudah tidak perlu lagi meminjam uang ke rentenir atau ke pinjol.