Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, negara Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, dan negara Indonesia dinobatkan sebagai negara yang memiliki lautan luas dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Dengan banyaknya kepulauan serta kelautan, maka pemerintah dan masyarakat kerap memanfaatkan laut sebagai sumber daya alam dan sebagai mata pencaharian masyarakat yang berada di pesisir pantai.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai kekayaan laut yang sangat besar, dan harus dimanfaatkan untuk perekonomian negara.
Untuk memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari laut tersebut, Sakti Wahyu Trenggono resmi membangun Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. .
Diketahui, Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kabupaten Kebumen telah dibangun sejak bulan Maret 2023 lalu.
Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pada hari ini dirinya datang ke tambak budidaya udang untuk melakukan Panen raya secara parsial kedua.
Sakti Wahyu Trenggono mengaku bahwa panen raya secara parsial kedua ini berhasil memanen 14 ton udang atau sekitar 20 persen dari kapasitas tambak seluas 60 hektare.
“Tadi kita sudah panen kedua untuk testing. Dulu (panen) yang pertama ukuran (udang vaname) 70 dan yang sekarang ini adalah size 50, nanti panen raya di size 40-an,” ujar Sakti Wahyu Trenggono.
Sebagai informasi bahwa panen raya secara parsial merupakan panen yang mengambil sebagian udang yang ada di tambak saat siklus budidaya sedang berlangsung.
Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pada tanggal 24 Juni 2023 nanti akan diadakan panen raya udang dan panen raya tersebut akan diresmikan serta dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Di panen raya di bulan Juni kira-kira tanggal 24 tan yang waktu itu Ibu Menteri Keuangan, lalu kemudian Pak Presiden juga berpesan kepada saya, Beliau ingin hadir untuk melihat hasil daripada panen,” ujar Sakti Wahyu Trenggono.
“Parsial kedua, hari ini kita ambil 20 persen nanti sisanya dipanen total. Sepetak tadi diambil kurang lebih setengah ton, kali 28 petak yang akan dipanen ini gelombang 1 dan nanti ada gelombang kedua sekitar 60 petak. Kalau setengah ton dikali 500×28 ya sekitar 14 ton kemudian dikali Rp 70 ribu lumayankan masuk ke kas negara,” sambungnya.
Presiden Joko Widodo Resmikan Tambak Udang di Kebumen
Setelah pembangunan tambak udang di Kebumen selesai, Presiden Joko Widodo turut hadir untuk meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
“Kita harapkan ini akan menjadi sebuah contoh yg baik bagi budidaya udang vaname yang memerlukan kebersihan air, yang memerlukan betul-betul manajemen detail, dan kita harapkan ini menjadi contoh bagi kita semua,” ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo menghimbau kepada seluruh Pemerintah Provinsi di Indonesia untuk dapat mencontoh tambak budidaya udang yang ada di Kebumen.
“Saya kira kalau di sini perkirakan angka 40 ton per hektare per tahun, itu bisa dicapai. Sulit cari bisnis secepat itu baliknya. Ini akan menjadi sebuah contoh yang nanti bisa dicopy untuk provinsi lain, kabupaten yang lain,” ujar Presiden Joko Widodo.
Rencanakan Pembangunan Tambak Udang di NTT
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya telah mempunyai rencana pembangunan tambak budidaya udang di Sumba Timur, NTT yang mempunyai luas 1.800 hektare.
“Yang dibangun di Kebumen ini adalah 60 hektare, sebentar lagi kita akan memulai lagi 1.800 hektare di Waingapu, NTT. Ini sudah didesain perencanaannya, selesai, ini dicopy dibuat di sana. Kita harapkan itu akan menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi, dan tambak udangnya, ada industri pakannya, ada industri turunan dari udang-udang yang dipanen,” ujar Sakti Wahyu Trenggono.
Sakti Wahyu Trenggono mengaku bahwa adanya pembangunan tambak budidaya udang di Kebumen juga menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
“Mulai dari pembangunan dan saat ini beroperasi, sedikitnya 150 warga di sekitar sini yang kami libatkan sebagai tenaga kerja di tambak. Dan poin pentingnya lagi, mereka bisa belajar bagaimana budidaya udang yang baik sehingga nantinya mereka bisa terjun langsung di bidang ini sebagai pembudidaya,” tutup Sakti Wahyu Trenggono.