Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini sudah banyak tokoh politik dan masyarakat yang mudik atau pulang ke kampung halamannya.
Pada beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo juga turut pulang ke kampung halamannya yaitu di Sumber, Banjarsari, Solo.
Tetapi, pada hari ini, Presiden Joko Widodo sudah meninggalkan rumah pribadinya di Solo dan akan kembali ke Jakarta untuk menghadiri acara internal deklarasi Ganjar Pranowo jadi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Diketahui, Presiden Joko Widodo meninggalkan kampung halamannya di Solo sekitar pukul 10.00 WIB.
Presiden Joko Widodo meninggalkan kampung halamannya menggunakan mobil sedan Mercedez Benz dengan plat nomor B 1197 RFS, dan akan menuju ke Bandara Adi Soemarmo.
“Betul, Presiden ke Jakarta untuk agenda internal. Sore nanti akan kembali ke Solo, untuk salat Id dan berlebaran dengan keluarga pada esok hari,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Pengumuman Capres PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan bahwa Gurbernur Jawa Tengah, Ganjar PRanowo akan maju sebagai Calon Presiden PDIP.
Pihak PDIP mengklaim bahwa deklarasi Calon Presiden PDIP akan digelar dan diumumkan di Istana Batutulis, Bogor.
Bukan hanya itu, PDIP juga akan melakukan siaran langsung di platform sosial medianya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Ibu Megawati telah mengumumkan bahwa kader PDIP harus bersiap diri jia nanti dipilih dan ditunjuk sebagai Capres.
“Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis maupun secara struktural. Setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai,” ujar Hasto Kristiyanto.
Banyak Momentum Penting
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pada bulan ini dan beberapa bulan kedepan sangat banyak momentum penting dan historis mengenai kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
“Di bulan Mei misalnya. Pada 20 Mei misalnya, tidak hanya ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1965, Bung Karno mendirikan Lemhannas. Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin,” ujar Hasto Kristiyanto.
“Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan. Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view),” sambungnya.
Hasto Kristiyanto juga mengaku bahwa pada bulan Juni nanti merupakan bulan kelahiran Pancasila.
Diketahui, saat ini Pancasila masih dipegangt teguh dan masih digunakan sebagai ideologis negara.
“Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falsafah, dasar, tujuan dan the way of life bangsa. Demikian halnya bulan Agustus, penuh dengan nilai-nilai perjuangan, patriotisme dan socio nasionalisme karena di bulan inilah Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno-Hatta diumumkan ke dunia,” tutup Hasto Kristiyanto.