Berita Trend Indonesia – Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia mempunyai kekayaan alam yaitu aspal dari Pulau Buton.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan bahwa Pulau Buton mempunyai stok produk aspal luar biasa besar dan dapat dimanfaatkan lebih dari 10 tahun kedepan.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak para pengusaha dan perusahaan swasta untuk menanamkan investasinya ke Pulau Buton.
Jokowi mengaku bahwa pemerintah akan melakukan hilirasi industru aspal di Pulau Buton dalam waktu dekat.
Setelah dilakukan penelitian ternyata Pulau Buton menyimpan stok aspal dengan jumlah deposit hingga 662 juta ton.
Jokowi menyayangkan hal tersebut, karena kontraktor di Indonesia justru sering mengimpor aspal dari negara lain, dibandingkan dengan negaranya sendiri.
“Dulunya pernah diolah di Buton. Tapi setop, saya enggak tahu, karena aspal impor lebih murah. Sehingga 95 persen aspal kita aspal impor. Padahal punya deposit 662 juta ton di Buton,” ujar Jokowi.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Jokowi memerintahkan agar impor aspal dari luar negeri dihentikan atau dibekukan.
Jokowi menegaskan bahwa kontraktor Tanah Air diwajibkan untuk menggunakan aspal dalam negeri dahulu yaitu aspal Buton.
“Ini kesempatan bapak dan ibu semuanya kalau mau investasi, segera bangun (industri) aspal di Buton. Informasi terakhir yang saya terima, (produksinya) 5 juta ton per tahun. Artinya, kita masih punya 120 tahun untuk mengelola aspal Buton,” ujar Jokowi.
Pembekuan impor aspal dilakukan guna mendukung program hilirisasi industri aspal untuk segala produk dan komoditas.
“Saya selalu sampaikan, investasi terbuka. Tapi kalau masuk ke daerah harus kerjasama dengan pengusaha lokal,” ujar Jokowi.
Jokowi meyakini bahwa pembekuan impor aspal, akan menambah nilai jual aspal Buton atau aspal lokal.
Pasalnya, hal tersebut sudah dijalankan dan berhasil di program hilirisasi nikel.
“Lompatannya dalam hilirisasi urusan nikel. Saat kita masih ekspor dalam bentuk barang mentah, nilainya setahun hanya Rp 15 triliun. Setelah masuk ke hilirisasi, menjadi USD 20,9 miliar. Ini sudah di angka Rp 360 triliun,” ujar Jokowi.
“Itu baru satu komoditi, baru satu barang. Kita punya nikel, bauksit, tembaga, timah, aspal apalagi. Kalau kita ke lapangan, enggak ketemu itu (informasi tersebut),” sambungnya.
Buton Jadi Sentra Industri Aspal Nasional
Presiden Joko Widodo mendukung Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, untuk menjadi daerah penghasil aspal terbesar dan terbaik di Tanah Air.
“Ini ada potensi besar di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu aspal, tambang aspal di Kabupaten Buton, yang problem adalah kita ini malah impor sampai kurang lebih 5 juta ton per tahun. Di sini produksi malah tidak jalankan, impor terus,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya telah turun langsung ke lapangan Buton untuk melihat langsung bagaimanaproses industrialnya dan bahkan bahan bakunya.
“Kemarin saya bicara dengan menteri, hari ini kita lihat lapangan, dan lewat kajian dan kita harapkan ada industrial down streaming di sini, ada hilirisasi di sini. Pabrik-pabrik dan industri semuanya berjalan, tidak hanya mengambil raw material-nya saja sehingga tidak ada nilai tambah, enggak, stop,” ujar Jokowi.
Kelebihan Aspal Buton
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR), aspal Buton (asbuton) mempunyai kelebihan atau keunggulan dibandingkan dengan aspal minyak lainnya.
Menggunakan aspal Buton juga akan menghemat pengunaan devisa, pasalnya aspal Buton akan mengurangi impor aspal minyak yang sangat tinggi.
Aspal Buton juga dapat mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), pasalnya asbuton merupakan aspal yang diolah dan dimiliki oleh Komponen Dalam Negeri.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan produksi dan investasi ke aspal Buton.