Berita Trend Indonesia – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan julukan Jokowi menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini ia akan melakukan reshuffle kabinet atau pergantian posisi para menteri.
Jokowi juga menjelaskan bahwa reshuffle kabinet harus dilakukan untuk menggantikan posisi menteri yang mengundurkan diri baik karena suatu skandal maupun pensiun, dan juga untuk memberikan penghargaan atau hukuman bagi para menteri.
Diketahui, ada 3 menteri yang telah menjadi sorotan warganet untuk dilakukan reshuffle kabinet, yaitu ada Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pertanian, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Banyak masyarakat bertanya-tanya apakah adanya reshuffle kabinet nanti akan menganggu perekonomian di Indonesia.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, pergantian posisi para menteri atau reshuffle kabinet tidak akan dilakukan oleh menteri yang mempunyai peran di bagian keuangan dan perekonomian Indonesia.
“Resuffle bisa dipastikan tidak akan mengena kepada menteri-menteri yang sekarang ini dominan berperan dalam perekonomian. (Menteri Keuangan) Sri mulyani kan tidak mungkin diganti,” ujar Piter Abdullah.
Piter Abdullah menjelaskan bahwa adanya reshuffle kabinet tidak akan mengganggu roda perekonomian Indonesia.
“Oleh karena itu tidak akan berdampak signifikan ke ekonomi. Paling heboh sebentar, satu dua hari juga sudah reda,” ujar Piter Abdullah.
“Kecuali kalau bu SMI (Sri Mulyani Indrawati) misalnya yang diganti, dampaknya akan cukup besar,” sambungnya.
Kebal Dengan Isu Politik
Piter Abdullah menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo pasti tidak akan sembarangan untuk melakukan reshuffle kabinet, pasti sudah dipikirkan dan dipertimbangkan dengan matang.
Selanjutnya, Piter Abdullah juga mengatakan bahwa perekonomian domestik saat ini telah tahan dan kebal dengan adanya isu gejolak politik.
“Perekonomian kita sudah cukup kebal terhadap gejolak politik, yang bisa menahan atau menghambat perekonomian adalah kebijakan ekonomi,” ujar Piter Abdullah.
Menurut Piter Abdullah, perekonomian Indonesia akan berpengaruh langsung jika ada kebijakan-kebijakan yang diterapkan langsung ke masyarakat.
“Contohnya yaitu pemerintah menaikkan pajak, menaikkan harga-harga barang bersubsidi,” jelas Piter Abdullah.
Piter Abdullah mengaku, untuk saat ini pemerintah tidak akan melakukan kenaikkan harga barang subsidi maupun bahan pokok, pasalnya pemerintah tengah fokus untuk menjaga perekonomian Indonesia agar tetap stabil, terlebih lagi ada pakar ekonomi dunia yang memprediksi bahwa akan ada inflasi besar-besaran di tahun 2023 ini.
“Itu yang lebih berdampak. Dan saya kira tidak akan dilakukan pemerintah tahun ini,” tegas Piter Abdullah.
Penjelasan Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ia akan melakukan reshuffle kabinet atau pergantian posisi para menteri secepatnya.
Presiden Joko Widodo tidak menyebutkan pasti kapan akan dilakukannya reshuffle kabinet.
“Bisa jumat, bisa senin, bisa selasa, bisa rabu,” ujar Presiden Joko Widodo