Pria Ini Merasa Bangga Mengenakan Rok dan Sepatu Hak Tinggi Saat Bekerja

Pria Ini Merasa Bangga Mengenakan Rok dan Sepatu Hak Tinggi Saat Bekerja

Berita Trend Indonesia — Seorang pria Amerika Serikat (AS) mengaku begitu bangga mengenakan rok dan sepatu hak tinggi saat bekerja. Mark Bryan, nama lelaki itu, mengenakan pakaian perempuan karena dia ingin membuktikan bahwa baju tidak menunjukkan gender apa pun. Bryan yang merupakan insinyur itu mengenakan rok ketat dan stiletto tidak hanya saat dia bekerja. Namun juga di rumah hingga ketika bepergian.

Laki-laki yang tinggal di Jerman itu mengungkapkan, dia memutuskan memakainya karena “dia bisa”, dan mengaku istrinya begitu mendukung. Bryan menuturkan dengan stereotip bahwa pria harus memakai celana panjang, maka pilihan untuknya berbusana menjadi sedikit.

Sebaliknya, dia mengaku bisa mempunyai koleksi busana lebih banyak di lemarinya dengan pakaian perempuan yang cenderung beranekaragam warnanya. Bryan mengatakan, dengan memakai sepatu hak tinggal dan skirt, dia merasa diberdayakan, dan memperoleh kekuatan karena tak ikut dengan stereotip.

“Saya berpakaian seperti ini karena saya bisa. Saya ingin berbeda,” kata pelatih tim sepak bola itu dalam wawancaranya dengan Bored Panda dikutip Daily Mirror, pada Senin (19/10/2020).

Dia mengaku begitu kagum dengan wanita. Bukan secara seksual. Melainkan kuasa yang mereka perlihatkan ketika memakai pakaian itu.

“Saya tidak berbusana karena ingin menjadi seks. Tapi ingin seperti wanita profesional pada umumnya. Bagi saya, pakaian tak mempunyai gender,” ujar dia.

Pria yang mengaku stiletto favoritnya lima inchi itu melanjutkan, dia mendapatkan banyak pujian dari wanita setiap kali dia bepergian. Bryan mengaku dia sudah memakai rok dan sepatu hak tinggi itu selama lima bulan terakhir, di mana semuanya berawal dari penasaran.

Saat itu, dia mengungkapkan agak aneh melihat murid putri ke sekolah memakai celana panjang. Namun, lama kelamaan stigma itu terkikis. Karena itu, dia menegaskan kenapa dia tidak mencobanya ke dirinya sendiri, di mana dia memutuskan untuk mendobrak stigma gender.

Related posts