Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini kasus korupsi di Indonesia masih merajalela, kasus korupsi tersebut terbagi menjadi beberapa lini, yakni lini pemerintahan dan lini Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebagai informasi bahwa kasus korupsi terbesar saat ini terjadi di lini Badan Usaha Milik Negara (BUMN), beberapa pekan yang lalu, terdapat beberapa perusahaan BUMN yang tersandung kasus korupsi hingga triliunan rupiah, dan kasus korupsi tersebut sangat merugikan keuangan negara Indonesia.
Contoh perusahaan BUMN yang baru-baru ini tersandung kasus korupsi adalah perusahaan PT Isargas/PT Inti Alasindo Energi, PT Timah, PT Indofarma, dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menemukan barang bukti terkait dugaan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan fiktif yang melibatkan tiga mantan pejabat PT Indofarma periode 2019-2023 dan 2020-2023.
Pihak KPK menjelaskan, saat ini kasus tersebut sudah masuk kedalam proses penyidikan dan investigasi.
Pihak PT Indofarma Tbk (INAF) mengatakan, ketiga tersangka yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan ialah meliputi mantan Direktur Utama PT Indofarma Tbk periode 2019-2023, berinisial AP, mantan Direktur PT Indofarma Global Medika (IGM) periode 2020-2023 berinisial GSR, dan mantan Head of Finance IGM berinisial CSY.
Pihak PT Indofarma Tbk (INAF) menjelaskan, kasus korupsi tersebut pertamakali ditemukan dan dicurigai oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) yang diinisiasi langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Direktur Utama Indofarma Yeliandriani mengatakan, pihaknya akan patuh dan menyerahkan semua tersangka kedalam proses hukum yang berlaku dan berdasarakan dengan peraturan perundang-undangan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dirinya tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun yang melakukan penyalahgunaan keuangan dalam lini BUMN.
Menurut Erick Thohir, tindakan korupsi adalah tindakan yang sangat fatal dan sangat merugikan negara.
Oleh karena itu, Erick Thohir berkomitmen akan memberantas kasus korupsi di seluruh lini BUMN, dan dirinya menegaskan bahwa tidak ada satupun orang atau pihak yang kebal dengan hukum.
Melakukan Pembersihan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini dirinya sudah menyiapkan beberapa langkah untuk melakukan pembersihan ulang di lini BUMN.
Erick Thohir juga mengajak pihak swasta untuk turut bekerjasama dalam melakukan pemeriksaan dan penataan ulang PT Indofarma.
Menurut Erick Thohir, dengan bantuan pihak swasta, maka PT Indofarma akan cepat pulih dan menjadi perusahaan yang sehat.
Erick Thohir menjelaskan, nantinya akan ada beberapa pihak yang turut membantu PT Indofarma dalam melakukan pemeriksaan dan penataan ulang tata kelola perusahaan agar tidak ada lagi kasus korupsi.
Erick Thohir percaya bahwa kedepannya PT Indofarma akan menjadi perusahaan besar dan mampu melakukan ekspor produknya ke luar negeri.
Tidak Bisa Melakukan Pengawasan Sendiri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, untuk memberantas suatu kasus korupsi, maka pihak BUMN tidak bisa bekerja seorang diri, pihak BUMN membutuhkan beberapa pihak pemerintah dan swasta untuk membantu memberantas korupsi.
Erick Thohir menjelaskan, saat ini pengawasan BUMN sangat terbatas, pasalnya perusahaan BUMN sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.
Erick Thohir mengaku bahwa jika pihak swasta berkenan membantu pemerintah dan BUMN dalam memberantas kasus korupsi, maka perekonomian nasional akan semakin meningkat, dan negara Indonesia dapat mewujudkan cita-citanya menjadi Indonesia Emas 2045.
Dengan langkah pemberantasan korupsi, maka keuangan negara akan menjadi sehat, dan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan dengan lancar, program yang dimaksud ialah program makan siang bergizi gratis.
