Viral Edy Mulyadi Hina Kalimantan

Berita Trend Indonesia – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kelakuan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan.

Edy Mulyadi merupakan mantan calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sosial (PKS).

Diketahui Edy Mulyadi menghina Ibu Kota Negara (IKN) baru yang ada di Kalimantan.

Edy Mulyadi mengatakan, mengapa IKN baru harus di bangun di Kalimantan, Edy mengaku Kalimantan merupakan tempat jin membuang anak.

Edy Mulyadi juga mengatakan bahwa jika IKN di bangun di Kalimantan maka pasarnya hanyalah kuntilanak dan genderuwo.

“Ini ada tempat sebuah elit, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak,” ujar Edy Mulyadi.

“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo, ngapain gue bangun di sana?” sambungnya.

Bukan hanya itu, Edy Mulyadi juga menghina Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Edy Mulyadi mengatakan, Prabowo terlalu lemah dan lembek sehingga setuju begitu saja jika Ibu Kota dipindahkan di Kalimantan.

Edy Mulyadi juga mengatakan bahwa Prabowo adalah macan yang mengeong.

“Masa Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja, ini bicara soal kedaulatan negara, bos. Gila, gebleknya kelewatan gitu lho, ini mereka tinggal semua, saat dibutuhkan tinggal kasih siap, selesai nih kita Indonesia,” ujar Edy Mulyadi.

Edy Mulyadi juga menyinggung adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, pasalnya Hashim juga memiliki lahan di Ibu Kota Negara baru yaitu Kalimantan.

“Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa, itu nggak masuk dalam perhitungan kamu, Menteri Pertahanan? Jangan adik kamu punya lahan di sana,” ujar Edy Mulyadi.

“Jadi yang membangun adalah pengembang-pengembang asing. Dari mana? Purwokerto, Banyumas? Dari Cina, Bos. Pengembang-pengembang China yang melakukan pembangunan di sana, ” sambungnya.

“Mereka nggak masalah rugi, kosong, nggak masalah, karena pasti ada penduduk yang dikirim ke sana, siapa? Warga RRC tinggal di sana,” tutupnya.

 

Pencemaran Nama Baik

Ahmad Ramadhan, selaku Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen mengatakan, Edy Mulyadi sudah menghina dan mencemarkan nama baik suku Kalimantan dan Prabowo.

“Terkait dengan pelaporan terhadap saudara EM terkait pencemaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur,” ujar Ahmad Ramadhan.

“Dengan pelapor saudara STR berasal dari Persatuan Pemuda Dayak dan Pemuda Lintas Agama,” sambungnya.

Diketahui saat ini Edy Mulyadi telah ditangkap dan akan diselidiki lebih lanjut.

 

Tokoh Adat Kalimantan Tak Terima

Banyak warga Kalimantan yang tidak terima atas kelakuan Edy Mulyadi yang menghina suku Kalimantan.

Bahkan banyak tokoh adat Kalimantan yang sudah melakukan ritual adat untuk menghukum Edy Mulyadi secara adat Kalimantan.

Panglima Tambak Baya ikut angkat bicara mengenai kelakuan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan.

Panglima Tambak Baya mengatakan, dirinya menentang Edy Mulyadi datang ke Kalimantan untuk mempertanggunggjawabkan perbuatannya.

Bukan hanya itu, di pidatonya, Panglima Tambak Baya juga meminta hal-hal yang harus diterima oleh Edy Mulyadi karena telah menghina suku Kalimantan.

  1. Meminta mabes polri supaya meminta edy mulyadi dihukum sesuai hukum yang berlaku.
  2. Meminta agar Edy Mulyadi meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan dan Indonesia atas kelakuannya yang menghina di media sosial.
  3. Menyerahkan Edy Mulyadi dihukum adat sesuai hukum adat yang berlaku di Kalimantan.
  4. Apa bila dalam 1×24 jam tidak disikapi maka kami akan mengambil sikap tegas terhadap Edy Mulyadi sesuai dengan cara adat kami.
  5. Saya Panglima Tambak Baya menghimbau kepada khususnya masyarakat adat dayak Kalimantan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
  6. Mendukung pemerintah dibawah kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin dalam membangun IKN baru di Kalimantan.

Related posts