Beritatrendindonesia.com – New, Mereka mengkritik pemerintahan yang dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) memiliki telinga tipis ketimbang saat pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena pemerintahan sekarang lebih cepat bertindak ketika dikritik. Ini merupakan indikator kualitas demokrasi era Joko Widodo.
“Menurut menjaga stabilitas negara kemudian negara lepas tangan dan menjadi destruktif itu sangat tidak benar,” ungkap Eva Kusuma Sundari Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDI-Perjuangan pada hari kamis, 14 Juni 2018.
Menurutnya, banyak akun-akun yang anti terhadap Joko Widodo justru akan menyampaikan ucapan-ucapan kebencian, bukan komentar yang bersifat positif dan berita adu domba yng beredar di media sosial yang tidak dapat dikendalikan akan sangat mempengaruhi politik yang telah terjadi di beberapa negara di dunia.
Habiburokhman tidak terima tentang ucapan yang disampaikan politikus PDI-Perjuangan Eva Kusuma Sundari tentang masalah oposisi zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ungkapnya lebih sopan daripada oposisi zaman Joko Widodo lebih tidak sopan.
Sebagaimana yang diketahui untuk kata-kata yang tidak sopan saja pada ditanggapi sedangkan untuk kata-kata sopan saja akun nya di suspend,” tegas Habiburokhman.
Karena demokrasi mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi seluruh warga negara serta mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Rudiantara menentang pembekuan sejumlah akun Twitter ini ada kaitannya dengan pemerintah. Kepada pihaknya tidak memberi perintah apa-apa dan pastikan tidak ada permintaan suspend dari Kominfo,” ucap Habiburokhman.