Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, negara Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Sebagai informasi bahwa sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia terbagi menjadi beberapa sektor, mulai dari sektor laut, sektor tanah, emas, batu bara, tembaga, timah, nikel, rempah, besi, dan lainnya.
Diketahui, beberapa ratus tahun yang lalu, negara Indonesia telah dijajah oleh beberapa negara dan organisasi luar negeri, salah satu organisasi yang dimaksud ialah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Organisasi VOC datang ke negara Indonesia bukan untuk sekedar menjajah saja, melainkan untuk mengambil sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.
Hal tersebut dilakukan oleh VOC karena Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan bahan mentahnya.
Bahkan, beberapa ratus tahun yang lalu, sebelum dan setelah jaman VOC, negara Indonesia juga sudah dikenal sebagai negara besar yang melakukan ekspor bahan mentah ke negara lain.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengatakan, negara Indonesia sudah melakukan ekspor bahan mentah sejak 400 tahun yang lalu, semenjak jaman VOC.
Namun, kita sebagai negara yang hebat tidak bisa melakukan ekspor bahan mentah secara terus-menerus, pasalnya bahan mentah yang kita jual akan dimanfaatkan oleh negara lain untuk dijadikan barang jadi dan bernilai serta bermutu tinggi.
Oleh karena itu, pada masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo resmi menghentikan ekspor bahan mentah ke luar negeri, dan kebijakan tersebut diberi nama “hilirisasi”.
Diketahui, hilirisasi adalah kegiatan dimana proses, cara, perbuatan menghilirkan atau proses, cara, perbuatan untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Dengan kata lain, hilirisasi memiliki arti yakni sebuah proses mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai.
Dengan kebijakan hilirisasi, maka pendapatan negara Indonesia akan meningkat dibandingkan dengan mengekspor bahan mentah secara terus-menerus.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam peresmian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, pada Selasa, 24 September 2024.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, dulu kita sebagai negara yang mengekspor bahan mentah sangat sulit untuk menjadi negara maju, sedangkan negara yang mengimpor bahan mentah dari negara Indonesia, justru menjadi negara maju.
Oleh karena itu, seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Joko Widodo mulai mengeluarkan kebijakan untuk memutus ekspor nikel, tembaga, dan bauksit mentah pada tahun 2022 lalu.
Manfaatkan Peluang Hilirisasi
Presiden Joko Widodo mengatakan, kita harus dapat memanfaatkan peluang dari kebijakan hilirisasi, dan peluang tersebut sudah tercipta sejak negara maju sibuk mengurus kondisi geopolitik gobal dan pandemi Covid-19.
Saat para negara maju sibuk dengan masalah geopolitik global dan pandemi, saat itu juga kita sudah membangun smelter dari mineral-mineral yang kita miliki.
Pada saat negara Indonesia membangun smelter dan mineral-mineral, pada saat itu juga tidak ada yang mengganggu pergerakan Indonesia untuk merealisasikan program hilirisasi.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, saat ini kita sudah mempunyai beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, dan dapat membuat barang jadi yang bernilai dan bermutu tinggi.
Prabowo Subianto Melanjutkan Hilirisasi
Presiden Joko Widodo mengatakan, program hilirisasi tambang menyimpan banyak sekali peluang yang belum kita laksanakan, mulai dari hilirisasi produk timah dan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkomitmen akan meneruskan program hilirisasi pada masa pemerintahannya.
Menurut Presiden Joko Widodo, saat ini sudah ada beberapa proyek hilirisasi yang sudah hampir sempurna, proyek tersebut seperti smelter milik PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, smelter tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral International Tbk di Sumbawa Barat, NTB, hingga fasilitas pengolahan bauksit SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat.
Presiden Joko Widodo juga memberikan tawaran kepada para investor untuk melakukan investasi ke program hilirisasi Indonesia.
Disisi lain, Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa dirinya sangat yakin akan program hilirisasi di Indonesia, dan negara Indonesia dapat menjadi negara maju yang mempunyai produk unggul, bernilai tinggi, dan mendunia.