Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, limbah merupakan bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Berdasarkan data yang ada, limbah di Indonesia akan bertambah dari tahun ke tahun.
Diketahui, limbah yang tidak diolah dengan baik maka akan menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kehidupan, dampak tersebut meliputi tercemarnya lingkungan serta air di masyarakat, menyebarkan bakteri atau virus dari limbah, penyebaran penyakit akibat limbah.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah terus meningkatkan berbagai teknologi yang ada agar Indonesia mampu mengelola limbah dengan baik dan benar.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan, industri pengolahan limbah B3 dapat membantu mendongkrak perekonomian di Indonesia.
Alue Dohong juga mengaku bahwa dirinya sangat salut dan mengapresiasi kinerja dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dalam mengelola limbah.
Alue Dohong menjelaskan, PT PPLI mempunyai teknologi dan inovasi baru serta modern dalam mengelola limbah, teknologi yang digunakan saat ini ialah Poly Chlorinated Biphenyls atau PCBs.
“Saya berkesimpulan perusahaan ini (PPLI) adalah salah satu perusahaan terbaik di Indonesia untuk pengolahan limbah B3,” ujar Alue Dohong.
Menurut Alue Dohong industri pengolahan limbah B3 sangat berdampak positif bagi perekonomian di Indonesia, contohnya yaitu industri ini membutuhkan banyak sekali pekerja dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Terlebih lagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai, pasalnya di daerah pesisir pantai banyak limbah yang berceceran.
“Sebab persoalan sampah dan limbah itu bukan hanya persoalan bangsa Indonesia, tetapi juga persoalan global. Bahkan ke depan akan dibuat Konferensi tingkat dunia khususnya mengenai plastik. Karena itu saya berharap perkembangan industri pengolah limbah semakin banyak dan kita bisa ekspansi ke daerah lain,” ujar Alue Dohong.
Bekerja Dengan Beberapa Sektor Industri
Alue Dohong mengatakan, pada hari ini, dirinya dan tim melakukan peninjauan langsung di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Alue Dohong juga mengaku bahwa dirinya telah melihat langsung beberapa proses pengolahan limbah yang dilakukan oleh PPLI.
Direktur Teknikel Suport dan Sheq PPLI, Elpido, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa sektor industri untuk membantu pengolahan limbah.
“Selanjutnya kami melakukan kontrak dengan Industri migas, Kemudian limbah cair, industri otomotif, rumah sakit dan puskesmas dan food. Kami memastikan beberapa valuta B3, kemudian menganalisa sesuai dengan ijin yang kami miliki,” ujar Elpido.
Uni Emirat Arab Jalin Kerjasama Untuk Mengolah Limbah di IKN Nusantara
Seperti yang kita tahu, saat ini pemerintah sedang berfoks untuk menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Negara Baru yaitu IKN Nusantara.
Pemerintah mengklaim bahwa saat ini pembangunan IKN Nusantara sudah berjalan 26 persen.
Pembangunan IKN Nusantara disupport oleh berbagai negara di dunia, dan banyak negara yang membantu dalam pembangunan tersebut.
Salah satunya yaitu negara Uni Emirat Arab, salah satu perusahaan asal Dubai Alserkal Group-Envirol menandatangani Non Disclose Agreement (NDA) dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) dalam bidang pengelolaan limbah, terutama limbah fat, oil, and grease (FOG).
Kesepakatan kerjasama tersebut diperoleh saat kunjungan kerja sama internasional yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab untuk mendorong program kota pintar dan kota hijau (smart and green city) di IKN Nusantara.
Anggota Board of Directors Alserkal Group Maher Al Kaabi mengatakan, negara Arab akan menunjukan kepeduliannya dalam mengelola limbah yang baik dan benar, salah satunya yaitu dengan membantu pengolahan limbah yang ada di IKN Nusantara.
“Penetapan standar pengelolaan limbah FOG ini penting. Pengalaman Alserkal Group dalam mengelola dan mengimplementasikan proyek serupa dengan pemerintah PEA diharapkan dapat diterapkan di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Nusantara,” ujar Maher Al Kaabi.
“Ini adalah bukti bahwa minat investasi dari Timur Tengah mengalami kemajuan. Uni Emirat Arab adalah salah satu mitra dan saudara bagi Indonesia. Bahkan, nama Presiden Joko Widodo menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Ibu Kota pemerintahannya. Semoga Persatuan Emirat Arab menjadi bagian dari pembangunan Ibu Kota Nusantara,” sambungnya.
Tawarkan Peluang Investasi IKN Nusantara
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang bernegosiasi dengan beberapa negara di dunia untuk menanamkan sahamnya atau berinvestasi di IKN Nusantara.
Pemerintah mengklaim bahwa investasi tersebut dapat berupa pengembangan energi atau pengembangan teknologi di IKN Nusantara.
Diketahui, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono bersama Indonesian Investment Authority (INA) telah melakukan diskusi terbuka dengan stakeholder UEA.
Pada pertemuan tersebut ada beberapa poin penting yang dibahas seperti immersed tunnel, solar panel, dan perumahan dengan skema public private partnership (PPP).
“Dengan lokus pembahasan immersed tunnel seperti jalan tol atau jalur kereta api (dari dan ke bandara), penerapan solar panel dengan skala besar dalam durasi tertentu, dan sektor perumahan yang akan dibangun di IKN Nusantara,” tutup Agung Wicaksono.