Berita Trend Indonesia – Diketahui, Badan Intelijen Negara atau BIN, telah menggelar rapat dengan Komisi I DPR. Dalam rapat tersebut mereka membahas keamanan data jelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Rapat ini digelar secara tertutup selama lebih dari dua jam, di mulai dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Budi Gunawan, selaku Kepala BIN, tidak memberikan banyak keterangan saat ditanya mengenai pembahasan rapat.
Budi hanya mengatakan, selain membahas mengenai keamanan data siber, dalam rapat tersebut juga membahas mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKA-KL) 2023.
“Masalah anggaran RKA KL tahun 2023. (Isu krusial) masalah keamanan siber, sistem keamanan siber persiapan untuk keamanan Pemilu 2024,” terang Budi, ketika ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Di sisi lain, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, yakni Nurul Arifin mengatakan, bahwa DPR meminta penjelasan kepada BIN mengenai keamanan data siber. Sebab dia menilai, BIN mempunyai tanggung jawab selain Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kominfo soal keamanan data.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga memuji penjelasan dari BIN terkait keamanan data, terutama menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
“Saya kira dari penjelasan tadi baik sekali programnya. Jadi kita tidak mengandalkan di Kominfo atau BSSN saja tapi BIN juga punya program yang sangat komprehensif menurut saya, ” ujarnya.
Tak hanya itu, Nurul juga mengungkapkan, dalam rapat turut menyinggung soal isu kebocoran data oleh hacker anonim, yakni Bjorka, yang baru-baru ini muncul.
DPR sendiri berpendapat, bahwa hacker seperti Bjorka ini ada banyak.
“Iya, tadi Bjorka diomongin. Kita nggak tahu Bjorka itu ada di mana, tapi orang-orang seperti Bjorka itu banyak bukan cuma Bjorka aja,” ungkapnya.
Semantara itu, hasil rapat tersebut sudah menyepakati jumlah anggaran untuk keamanan data BIN pada 2023, yaitu sebesar Rp3 triliun. Di mana jumlah tersebut untuk keseluruhan program turunannya.
