Beritatrendindonesia.com – News, Amerika Serikat, Selasa (22/08/2017), memberikan sanksi terhadap 16 individu dan perusahaan China dan Rusia karena telah mendukung program nuklir Korea Utara dan berusaha untuk menghindari sanksi AS.
“Tidak dapat diterima bagi individu dan perusahaan China, Rusia, dan di tempat lain karena telah memungkinkan Korut menghasilkan pendapatan yang dipakai untuk mengembangkan nuklir dan mengguncang kawasan,” ucap Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, seperti yang dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.
Departemen Keuangan AS, institusi yang mengawasi program sanksi negara tersebut, mengungkapkan entitas yang ditargetkan oleh sanksi tersebut telah membantu para pihak yang diketahui mendukung program rudal nuklir dan balistik Korut atau juga sudah terlibat dalam energi korut, mengeksploitasi para pekerjanya atau bertindak sebagai saluran keuangan internasional.
Langkah yang diambil AS tersebut diambil menyusul sebuah perang kata-kata yang terjadi diantara Washington dan Pyongyang mengenai uji coba rudal balistik baru-baru ini yang menunjukkan daya jelajah rudal Korut dapat mencapai daratan AS.
Sanksi tersebut secara efektif menghalangi target mereka untuk mengakses sebagian besar sistem keuangan global, sekaligus dapat membekukan aset mereka di AS.
Di antara mereka yang dikenakan sanksi adalah Ruben Kirakosyan dari Rusia dan perusahaan Gefest-M LLC yang berbasis di Moskwa.
Perusahaan China Dandong Rich Earth Trading Co. Ltd., yang menurut AS perusahaan tersebut sudah melakukan tindakan atas nama Biro Umum Energo Atom yang bertanggung jawab mengenai program nuklir Korut, dan telah memfasilitasi ekspor bijih vanadium Korut yang dilarang.
Perusahaan ketiga, Mingzheng International Trading Limited, yang mempunyai kantor di Hongkong dan di daratan China, dikatakan membantu Foreign Trade Bank, bank devisa utama Korut.