Beritatrendindonesia.com – News, Seperti halnya susu, keju, atau telur, semua bahan makanan yang kita makan sebaiknya tidak melewati masa kadaluarsa untuk menjamin kesegarannya. Sehingga memberikan manfaat sehat terhadap tubuh, dan bukan sebaliknya.
Menurut Live Science, meski air sendiri tidak akan kadaluarsa, botol atau gelas plastik yang dipakai untuk mengemasnya lah yang dapat mengalami “kebocoran” bahan kimia ke dalam air dan mempengaruhi keseluruhan rasa.
bocoran tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti botol yang sudah terlalu lama (lewat masa kadaluarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi dengan air panas.
Salah satu bahan kimia yang berbahaya dalam botol plastik merupakan bisphenol A (BPA). Menurut FDA (Food and Drug Administration), BPA sangat sulit untuk didatangkan. Dikarenakan BPA dapat saja masuk ke dalam tubuh apabila wadah plastik dipanaskan, tergores, rusak, atau melewati masa kadaluarsa (terlalu lama).
BPA dianggap berbahaya, karena keberadaannya dapat mengganggu fungsi endokrin. Endokrin sendiri mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme tubuh, pengaturan suasana hati, dan juga berhubungan dengan fungsi seksual dan reproduksi.
Hanya saja, menurut FDA, untuk sekarang ini kandungan BPA yang terdapat dalam kemasan makanan dianggap tidak membahayakan kesehatan orang dewasa, akan tetapi tetap dapat menimbulkan masalah yang serius terhadap anak-anak maupun bayi. BPA ditakuti dapat mengganggu sistem hormon yang mengganggu kesehatan fisik, tumbuh kembang, bahkan berpotensi memicu sikap agresif maupun resah pada bayi.
Apabila, meski tidak ada masalah dengan kesehatan berarti saat sesekali minum air mineral tidak segar, tidak ada ruginya untuk menghindari air mineral yang mempunyai bau atau rasa yang aneh, terutama saat memberikannya untuk anak-anak usia dini.