Berita Trend Indonesia – Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pada hari ini, Indonesia resmi menerapkan program “Bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi” yang digelar di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara (Enero) Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Presiden Joko Widodo atau yang biasa disebut dengan Jokowi mengatakan bahwa program tersebut dinilai dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil produksi tebu di Tanah Air.
“Kita telah memulai menanam tebu yang ditanam secara modern dan kita harapkan nanti produktivitas dari tanaman itu menjadi lebih baik dan lebih meningkat,” ujar Jokowi.
Jokowi mengklaim bahwa dulu Indonesia pernah menjadi eksportir gula pada tahun 1800-an.
Tetapi, saat ini justru Indonesia yang harus mengimpor gula dari luar negeri karena untuk kebutuhan industri dalam negeri.
Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk melakukan peningkatan kualitas produk bibit tebu dengan varietas yang terbaik di dunia.
“Kita bekerja sama dengan Brazil untuk ini dan sudah memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen mengenai tebu dan pergulaan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga berharap dengan adanya program “Bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi”, maka Indonesia dapat mencapai target untuk dapat mandiri dalam ketahanan pangan khususnya gula.
“Tapi memang butuh waktu mungkin dalam jangka lima tahun ke depan. Target kita seperti itu,” ujar Jokowi.
Saling Bersinergi
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah saat ini akan bekerja sama dengan para petani dan perusahaan swasta pabrik gula yang ada di Tanah Air.
Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pembaharuan dan peningkatan mesin-mesin operasional yang ada di pabrik gula agar dapat produksi lebih bagus dan lebih banyak lagi.
“Kuncinya memang bibit yang baik, mesin dengan memberikan rendemen yang baik juga kepada petani. Kuncinya ada di situ, dan ini memang memerlukan investasi yang tidak sedikit, memerlukan uang yang tidak sedikit, tetapi sudah kita niatkan untuk mengubah ini,” ujar Presiden Joko Widodo.
“Kalau tebu ini berhasil, kemudian B30 sawit itu bisa ditingkatkan lagi, ini akan memperkuat ketahanan energi negara kita Indonesia,” tutupnya.