Presiden Joko Widodo Meminta Penyuntikan Vaksin PMK Dipercepat

Berita Trend Indonesia – Beberapa hari lalu masyarakat dihebohkan dengan kabar bahwa banyak hewan peternakan yang terkena virus PMK (penyakit mulut dan kuku).

Banyak peternak yang merasa dirugikan oleh virus ini, pasalnya hewan peternakannya jadi tidak nafsu makan dan lemas sepanjang hari.

PMK sangat mudah menular dan menyerang hewan berkuku genap/belah seperti sapi, kerbau, dan kambing.

Diketahui, PMK telah menyebar di 18 provinsi dan 190 kabupaten/kota.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan mulut hewan yang sangat berair bahkan lidahnya juga melepuh, dan luka pada bagian kuku kaki.

Seperti yang kita tahu, sebentar lagi kita akan menyambut Iduladha, namun nahas justru banyak hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku.

Oleh karena itu, pemerintah mengerahkan semua pakar kesehatan untuk menemukan obat dan mempercepat penyuntikan vaksin kepada hewan ternak.

 

Mempercepat Vaksinasi PMK

Presiden Joko Widodo memerintahkan agar mempercepat pengobatan atau penyuntikan vaksin PMK pada hewan ternak.

Presiden Joko Widodo mengaku, Kementerian Pertanian dan pakar kesehatan sudah melalukan upaya untuk mencegah penularan PMK, namun, PMK menyebar dengan cepat dan luas.

“Memang berkembangnya ini kayak covid, cepat, lewat media apapun ya, padahal sudah diblock Kementerian Pertanian dan Kepolisian,” ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pada Kamis, 16 Juni 2022, pemerintah telah berhasil mendatangkan 800.000 dosis vaksin PMK.

“Tapi tdi malam Alhamdulillah vaksin (PMK) yang 800.000 (dosis) sudah datang. Ini yang segera gerak cepat, suntikkan vaksin cepat cepat sehingga bisa melindungi sapi-sapi yang lain,” ujar Jokowi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan menyebut bahwa vaksinasi PMK akan dilakukan mulai dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Selanjutnya, vaksinasi PMK akan dilakukan secara massal di seluruh Kabupaten/Kota yang terdampak PMK.

“Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

 

Didatangkan Dari Perancis

 

Pemerintah bekerja sama dan mendatangkan vaksin PMK yang diimpor dari Perancis.

Kuntoro Boga Andri, selaku Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian mengatakan, pemerintah telah memesan 800 ribu vaksinasi PMK kepada Perancis.

Vaksin tersebut didatangkan secara bertahap, karena adanya pembatasan pada angkutan kargo.

“Tentu ini hal yang sangat menggembirakan bagi kami, karena upaya yang kita siapkan berjalan sesuai jadwal. Sesuai janji Kami vaksin akan tiba di minggu kedua Juni 2022,” ujar Kuntoro Boga Andri.

“Jadi nanti secara bertahap akan disuntikkan pada hewan ternak di sumber pembibitan ternak, sapi perah milik Rakyat dan koperasi Susu, serta ternak sapi potong di daerah berisiko tinggi. Kita sudah susun prioritas vaksinasi berdasarkan faktor resikonya,” sambungnya.

“Stok sapi kita cukup. Begitu pula kambing dan domba dalam kondisi sangat cukup. Ikhtiar kita untuk rakyat dan peternak sangat kuat. Kami mohon dukungannya,” tutupnya.

 

Menyiapkan Dana

Vaksinasi PMK secara nasional dimulai dari Jawa Timur

Kementerian Pertanian mengklaim bahwa pemerintah sudah menyiapkan dana untuk melakukan vaksinasi hewan ternak massal di Indonesia.

Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah akan menyiapkan 3 juta dosis vaksin PMK guna mencegah penyebaran lebih luas.

‘‘Pemerintah akan menyiapkan anggaran pengadaan total 3 juta dosis vaksin PMK. Saat ini tahap pertama vaksin telah tiba pada hari minggu 12 juni 2022 melalui Bandara Soetta. Selanjutnya akan tiba 800 ribu dosis dalam beberapa hari ke depan,“ tutup Kuntoro Boga Andri.

Syahrul Yasin Limpo, selaku Menteri Pertanian mengatakan, untuk menangani wabah PMK, pemerintah membutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp 4.42 triliun.

Related posts