Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ke-8.
Sebagai informasi bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) pada Minggu, 20 Oktober 2024 lalu.
Diketahui, pada Minggu, 20 Oktober 2024 juga, Presiden Joko Widodo telah resmi meninggalkan masa jabatannya dan beliau akan pensiun sehingga menjadi mantan Presiden RI Ke-7.
Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berjalan dengan baik, dan disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Atas pelantikannya tersebut, maka Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan resmi menjabat selama lima tahun kedepan, yakni terhitung dari tahun 2024 sampai 2029.
Setelah resmi dilantik, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan langsung mengumumkan kabinet kerja masa pemerintahannya mendatang, dan kabinet kerja tersebut diberi nama “Kabinet Merah Putih”.
Pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah resmi mengumumkan daftar nama Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih.
Diketahui, total terdapat 48 Menteri dan 5 Kepala Badan serta 56 Wakil Menteri yang terdaftar dalam Susunan Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Pada hari ini, yakni Jumat, 25 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto telah resmi menggelar retreat bagi para anggota Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan, retrat adalah langkah awal yang sangat penting dan harus dilakukan di masa pemerintahan Prabowo-Gibran, retreat juga mempunyai tujuan untuk mengenal satu sama lain dan menyelaraskan visi dan misi, serta program-program unggulan Prabowo-Gibran.
Sebagai informasi bahwa retreat adalah salah satu kegiatan untuk mengundurkan diri, menyepi, dan menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari. Retret juga dapat diartikan sebagai tempat yang bisa dikunjungi untuk menyendiri dan menjauh dari segala sesuatu, retreat dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, mulai dari kebangkitan spiritual, kekompakan antar individu, membangun kerja sama antar individu, dan lainnya.
Pada hari pertama retreat Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa kita adalah satu kesatuan yang hebat dan besar, maka dari itu kita tidak boleh terpengaruh dan diatur oleh kepentingan asing.
Presiden Prabowo Subianto menghimbau kepada seluruh Kabinet Merah Putih untuk dapat meneruskan program hilirisasi yang telah dibangun oleh Mantan Presiden Ke-7 Joko Widodo.
Menurut Presiden Prabowo Subianto, program hilirisasi adalah program yang sangat penting dan menjadi pembangkit atau pendongkrak perekonomian nasional.
Presiden Prabowo Subianto juga menghimbau kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih untuk dapat meningkatkan swasembada pangan, swasembada energi, dan tegak lurus akan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berlatih Baris
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto adalah pribadi yang sangat hebat dan sigap dalam memimpin barisan.
Hasan Nasbi mengaku bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah orang pertama yang sudah hadir dan bersiap di lapangan untuk memimpin baris-berbaris.
Menurut Hasan Nasbi, Presiden Prabowo Subianto telah hadir di lapangan sejak pukul 03.00 WIB, dan pada saat itu belum ada satupun Kabinet Merah Putih yang hadir.
Kabinet Merah Putih hadir dan berkumpul di lapangan pada pukul 05.15 WIB, dan pada pukul 05.20 WIB Presiden Prabowo Subianto mulai memimpin pasukan dan mulai berlatih baris-berbaris.
Taktik Prabowo-Gibran Untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional
Terdapat beberapa taktik atau cara yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Taktik atau cara tersebut meliputi mengembangkan investasi hijau yang ada di Ibu Kota Nusantara, meningkatkan investasi asing langsung khususnya pendanaan domestik serta bangunan industri berbasis ekspor dengan memperkuat nilai rupiah terhadap kurs.
Selanjutnya, memperkuat pemanfaatan energi baru terbaharukan dan mengelola bioetanol dan biodesel serta mengembangkan tanggul laut.
Terakhir, melakukan penguatan terhadap usaha mikro, kecil, dan mengengah (UMKM), menerapkan program makan siang bergizi gratis, dan melakukan hilirisasi pangan nasional.