Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk melakukan transisi energi.
Banyak negara luar yang kagum dan mendukung gerakan transisi energi negara Indonesia.
Diketahui, transisi energi dilakukan agar dapat menciptakan energi-energi yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak dari global warming.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan atau yang biasa di kenal dengan Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat untuk membangun transisi energi.
Luhut mengatakan, pemerintah harus mengedukasi dan mengajak masyarakat khususnya masyarakat pedesaan untuk mendukung gerakan transisi energi.
“Kita harus memikirkan bagaimana transisi energi berdampak pada masyarakat pedesaan dan bekerja sama menuju transisi yang efektif membiayai untuk mendukung dan transisi yang terjangkau menuju masa depan nol emisi karbon,” ujar Menko Luhut.
Luhut juga mengatakan bahwa negara Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dan bantuan dari mitra internasional.
Bantuan tersebut merupakan bantuan dari dana investasi untuk iklim dan Bank Dunia untuk Indonesia dan transisi energi dalam waktu 6 bulan.
“Pemerintah Indonesia akan memimpin penyusunan rencana aksi kemitraan untuk menghasilkan rencana pengelolaan risiko yang komprehensif,” ujar Menko Luhut.
“Rencana tersebut harus mengoperasionalkan target bersama yang disepakati dalam pernyataan bersama dengan tindakan nyata dan kolaboratif. Transisi energi Indonesia adalah negara atau negara. Biarkan saya memaksimalkan penggunaan platform negara kita yang dikelola oleh PT SMI,” sambungnya.
Jangan Korbankan Ekonomi Untuk Transisi Energi
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa transisi energi memang bagus dan harus dilakukan karena perubahan iklim dunia saat ini sangatlah darurat, karena sudah banyak pencemaran dan polusi dimana-mana.
“Dalam perubahan iklim dunia saat ini, perubahan iklim merupakan keadaan darurat global. Isu internasional yang tidak bisa kita abaikan lagi. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia memiliki peran penting dalam menghindari dampak terburuk perubahan iklim terhadap negara kita atau manusia dan lingkungan,” ujar Menko Luhut.
Luhut menegaskan meskipun Indonesia mempunyai rencana yang bagus yaitu akan melakukan transisi energi, tetapi transisi energi tersebut jangan sampai mengorbankan ekonomi Indonesia.
“Kami percaya bahwa kami tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi kami, tetapi kami juga harus membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tegas Luhut.
Kolaboratif
Luhut mengatakan, transisi energi akan membutuhkan biaya yang besar dan sangat membengkak.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia harus bekerja sama dengan para pemimpin kelompok kemitraan internasional.
“Rencana iklim ambisius Indonesia menargetkan upaya kolaboratif dan investasi terkait oleh mitra internasional kami, termasuk memobilisasi pembiayaan awal publik dan swasta sebesar 20 miliar dolar AS dalam 3-5 tahun ke depan,” ujar Luhut.
Melakukan Pengurangan Emisi Karbon
Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan pengurangan emisi karbon di dalam negeri.
“Emisi yang kami proyeksikan ke depan dengan mengubah pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi melalui kemitraan internasional kami, termasuk melalui transfer pengetahuan dan pengembangan teknologi berkelanjutan,” ujar Luhut.
“Transisi energi yang adil juga dapat membantu menciptakan pekerjaan hijau baru dan memberi manfaat bagi masyarakat dan kelompok sosial yang terkena dampak langsung atau tidak langsung,” tutupnya.