Beritatrendindonesia.com – News, Duta Besar Amerika Serikat untuk perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley meminta kepada masyarakat internasional menerima pemberian dan penjualan senjata ke Myanmar, hal tersebut menyusul krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine.
“Negara-negara yang sekarang ini masih memberikan senjata terhadap militer Myanmar harus menangguhkan aktivitas ini sampai ada tindakan pertanggung jawaban yang memadai,” ungkap Haley dalam rapat Dewan Keamanan PBB, Kamis (28/9).
Diperkirakan setidaknya terdapat 1.000 orang tewas dikarenakan “aksi pembersihan etnis” brutal dan sistematis yang masih terjadi di Rakhine. Selain daripada itu, jumlah pengungsi yang melarikan diri ke luar negeri telah melebihi 500 ribu orang.
Ini merupakan yang pertama kalinya AS menyerukan tindakan tegas terhadap Myanmar yang diduga telah membiarkan persekusi terhadap minoritas Rohingya terjadi secara terus menerus. AS bahkan mendesak seluruh pihak yang diduga terlibat memperburuk krisis kemanusiaan untuk ditindak secara hukum.
Myanmar kembali lagi menjadi sorotan internasional setelah bentrokan antara kelompok bersenjata dan militer kembali lagi terjadi di Rakhine dan memicu gelombang pengungsi Rohingya besar-besaran sejak awal Agustus lalu.
Aparat Myanmar dituding melakukan pelanggaran HAM berat dan menghabisi etnis minoritas yang tidak diakui status kewarganegaraannya itu.
Sejak krisis semakin memburuk, pemerintahan yang secara de facto dipimpin oleh Penasihat negara Aung San Suu Kyi dilaporkan telah membatasi akses media dan kemanusiaan, terutama bagi PBB, ke wilayah Rakhine dengan alasan keamanan.
Selama ini, Myanmar bersikeras membantah semua tudingan dan berdalih turut mengecam segala bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di sana.