Berita Trend Indonesia – Hipotensi merupakan kondisi tubuh dimana tekanan darah berada di bawah angka normal yaitu 90/60 mmHg.
Hipotensi juga biasa disebut dengan sebutan tensi rendah.
Seseorang dapat dikatakan mempunyai tekanan darah normal jika tekanan darahnya berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.
Tekanan darah rendah biasanya ditandai dengan kepala yang terasa sangat pusing, mata kunang-kunang, hingga menyebabkan penderitanya jatuh pingsan.
Hipotensi atau tekanan darah rendah dapat dialami oleh siapapun dan tidak memandang usia.
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan tekanan darah kita agar kita dapat mengantisipasi terjadinya hipotensi.
Gejala Hipotensi
Setiap orang mempunyai gejala hipotensi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh setiap orang yang berbeda.
Berikut macam-macam gejala hipotensi:
- Badan terasa lemas.
- Kepala terasa pusing.
- Mual dan muntah.
- Mata menjadi kabur atau buram.
- Sesak nafas.
- Sulit untuk berkonsentrasi.
- Tidak sadarkan diri atau pingsan.
- Tubuh sulit dikendalikan karena terasa lemas.
- Jantung berdetak sangat kencang atau tidak beraturan.
Jika anda mengalami gejala yang sama seperti diatas, maka anda harus segera istirahat dan minum air putih serta konsultasikan ke dokter.
Penyebab Hipotensi
Setiap orang mempunyai penyebab hipotensi yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan aktivitas yang dilakukan seseorang tersebut.
Berikut macam-macam penyebab hipotensi:
- Kekurangan nutrisi.
- Reaksi alergi parah.
- Dehidrasi.
- Proses kehamilan.
- Hormon yang tidak seimbang.
- Mengonsumsi obat-obatan yang memicu menurunnya tekanan darah.
- Masalah pada endokrin.
- Masalah pada jantung.
- Kehilangan banyak darah akibat cedera yang pernah dialami.
- Anafilaksis.
Diagnosis Hipotensi
Seseorang dapat dikatakan hipotensi jika dokter sudah mengukur tekanan darah penderita dengan menggunakan alat sfigmomanometer.
Bila penderita memang dinyatakan mempunyai tekanan darah rendah atau hipotensi, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi pasien.
Berikut pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis penderita hipotensi:
- Elektrokardiografi (EKG).
- Uji latih jantung (stress test).
- Tes darah.
- Ekokardiogram.
- Tilt Table Test.
- Manuver Valsalva.
Cara Mengobati Hipotensi
Pertolongan pertama yang perlu dilakukan jika anda mengalami hipotensi secara tiba-tiba yaitu duduk atau berbaring lalu posisikan kaki lebih tinggi dari pada jantung.
Lakukan hal ini kurang lebih 5-10 menit sampai anda merasa tubuh anda sudah sedikit membaik.
Namun, jika gejala tak kunjung membaik dan menjadi parah, maka anda memerlukan penanganan dokter.
Pengobatan hipotensi sendiri biasanya disesuaikan dengan penyebab apa yang dialami oleh penderita.
Beberapa riset mengatakan bahwa tekanan darah rendah dapat diobati dengan mengubah pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Berikut pola makan dan gaya hidup yang sehat:
- Berolahraga secara rutin agar meningkatkan tekanan darah.
- Mengonsumsi makanan yang mempunyai kadar garam tinggi, pasalnya garam dapat meningkatkan tekanan darah.
- Memakai stoking khusus pada tungkai agar melancarkan aliran darah.
- Mengonsumsi banyak cairan, pasalnya cairan mempu meningkatkan tekanan darah dan mampu mencegah dehidrasi.
Cara Mencegah Hipotensi
Semua orang pasti tidak ingin mempunyai tekanan darah rendah, maka dari itu kita harus menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Oleh karena itu, kita harus memperhatikan tekanan darah kita, dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan rekanan darah rendah.
Berikut macam-macam cara untuk mencegah tekanan darah rendah:
- Jangan duduk atau berbaring terlalu lama.
- Jangan makan yang berlebihan.
- Hindari mengangkat beban yang berat.
- Posisikan kepala lebih tinggi dari badan saat kita berbaring tidur.
- Kurangi konsumsi alkohol atau kafein di malam hari.
- Konsultasi kepada dokter obat apa yang perlu dihindari yang menyebabkan efek samping hipotensi.