Iran Blokir Signal, Masuk Kategori Konten Kriminal

Iran Blokir Signal, Masuk Kategori Konten Kriminal

Berita Trend Indonesia — Iran memblokir aplikasi Signal setelah penduduk negara itu berbondong-bondong pindah dari Whatsapp akibat khawatir dengan kebijakan privasi baru.

Sejak Senin, pengguna Signal di Iran mengeluhkan kesulitan untuk terhubung dengan layanan pesan instan open source itu.

Penduduk Iran lebih memilih layanan pesan instan ini lantaran dianggap lebih aman. Sebab, Signal mengaku tidak mengambil data apapun dari pengguna.

Dalam sebuah cuitan, Signal menyebut tengah mencoba menyelesaikan sensor yang diberlakukan Iran. Sebab, dalam belakangan aplikasi itu telah menjadi layanan yang paling banyak diunduh penduduk Iran setelah kasus privasi Whatsapp.

Whatsapp memang sempat diterpa isu tak sedap terkait pengelolaan data pengguna dalam beberapa pekan terakhir. Isu itu bergulir setelah layanan pesan instan itu melakukan pembaruan kebijakan dan privasi yang memaksa pengguna menyetujui jika ingin terus menggunakan layanan.

“Tidak dapat membendung pendaftaran (Signal), (lembaga) sensor IR (Iran) kini menghentikan semua lalu lintas Signal,” kata cuitan seorang netizen.

“Orang Iran berhak mendapatkan privasi. Kami belum menyerah,” cuit yang lain.

Pada tanggal 14 Januari, Signal telah diperintahkan untuk dihapus dari Cafe Bazaar, Google Play versi Iran, dan Myket, toko aplikasi lokal terkenal lainnya.

Pada tanggal 14 Januari, aplikasi Signal diperintahkan untuk dihapus dari toko aplikasi setempat. Adalah Cafe Bazaar toko aplikasi serupa Google Play versi Iran dan Myket, toko aplikasi lokal terkenal lainnya yang mendapat perintah itu, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Larangan ini dilakukan lantaran aplikasi itu menghambat kerja komite kerja Iran untuk mengidentifikasi konten kriminal. Komite kerja itu dipimpin oleh Kejaksaan Agung Iran, dan terdiri dari perwakilan dari Kehakiman, Kementerian Komunikasi, Penegakan Hukum, Parlemen, dan Kementerian Pendidikan.

Ketika popularitas makin menanjak, Signal sendiri menghadapi kekhawatiran internal atas potensi aplikasi itu digunakan untuk aktivitas jahat.

Signal memang menjaga keamanan percakapan dengan mengenkripsi data percakapan pengguna. Organisasi yang menaungi aplikasi ini bersifat nirlaba dan kode aplikasi bisa ditinjau secara independen, seperti dilaporkan Gizmodo.

Prinsip-prinsip ini menjadi dasar Signal menyediakan layanan pesan instan untuk memberikan hak kepada penguna untuk berkomunikasi dengan aman.

Namun, penambahan fitur-fitur baru seperti perpesanan grup, membawa kekhawatiran beberapa karyawan Signal hal ini dapat membuat perusahaan itu bermasalah dengan moderasi kontek di dalam layanan. Sebab, tidak ada cara untuk memoderasi percakapan dalam Signal.

Related posts