Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi setiap orang, pasalnya dengan adanya BBM maka roda transportasi akan dapat berjalan, mulai kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan masih banyak lagi.
Sebagai informasi bahwa BBM dikelompokan menjadi beberapa jenis dan manfaat, mulai dari BBM Subsidi dan BBM Non Subsidi.
Diketahui, BBM Subsidi adalah BBM yang mempunyai harga relatif lebih rendah dari pada harga pasar, karena mendapat bantuan subsidi dari pemerintah yang dibayarkan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sedangkan, BBM Non Subsidi adalah BBM yang mempunyai harga relatif lebih tinggi dari pada harga pasar, karena pemerintah tidak memberikan bantuan subsidi, maka perusahaan penyedia BBM bebas untuk menentukan harga dan dapat bersaing dengan sehat.
Sejak beberapa tahun yang lalu, pemerintah telah mengatur tentang penyebaran BBM Subsidi di masyarakat, dan masyarakat yang berhak mendapatkan BBM Subsidi adalah masyarakat yang kurang mampu.
Tetapi, pada realitanya, sampai saat ini masih banyak masyarakat mampu yang menggunakan jenis BBM Subsidi.
Bahkan, terdapat masyarakat yang mempunyai mobil mewah tetapi tetap saja menggunakan BBM Subsidi dari pemerintah.
Karena banyaknya masyarakat mampu yang menggunakan BBM Subsidi, maka penyebaran BBM Subsidi telah melampaui target yang ada, dan anggaran BBM Subsidi juga telah menggelembung tinggi.
Oleh karena itu, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang ketat mengenai penyebaran BBM Subsidi di masyarakat, agar BBM Subsidi dapat tepat sasaran.
Baru-baru ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah memperbarui kebijakan terkait skema penyebaran BBM Subsidi tepat sasaran di seluruh Indonesia.
Saat ini telah beredar isu bahwa BBM Subsidi akan dihapuskan dan masyarakat hanya mempunyai dua pilihan, yakni menggunakan BBM Non Subsidi atau menggunakan motor listrik.
Menurut Bahlil Lahadalia, penghapusan BBM Subsidi masih dalam pengkajian oleh beberapa pihak terkait, termasuk Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil Lahadalia menjelaskan, pemerintah ingin masyarakat mempunyai hak dan tanggungjawab yang adil terkait penyebaran BBM di Indonesia.
Bahlil Lahadalia juga mengaku bahwa nantinya para pengemudi ojek online tidak diperbolehkan lagi menggunakan BBM Subsidi, pasalnya mereka adalah komoditas terboros dan pengguna BBM Subsidi terbesar di Indonesia.
Alasan utama pengemudi ojol tidak diperbolehkan menggunakan BBM Subsidi adalah karena mereka tergolong untuk usaha, dan sementara BBM Subsidi ditargetkan atau difokuskan untuk transportasi publik.
Disisi lain, Bahlil Lahadalia juga mengklaim bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menganalisis dan menentukan siapa saja penerima yang benar-benar membutuhkan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia kepada wartawan di Jakarta, pada Jumat, 29 November 2024.
Hapus Saja BBM Subsidi
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, dirinya sepakat bahwa BBM Subsidi dihapuskan saja, dan diganti dengan produk bahan bakar yang lebih unggul dan terbarukan.
Maksud dari produk yang lebih unggul dan terbarukan adalah BBM harus diproses dan dibuat menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan dapat menekan angka polusi di Indonesia.
Djoko Setijowarno menjelaskan, syarat utama jika Indonesia ingin menjadi negara maju adalah negara Indonesia harus berani menghapus segala sesuatu yang buruk, seperti bahan bakar dengan kandungan buruk yang menyebabkan polusi udara.
Menurut Djoko Setijowarno, salah satu langkah terbaik yang harus dilakukan pemerintah adalah menghapus penyebaran BBM Subsidi, dan mulai menerapkan program subsidi motor listrik.
Djoko Setijowarno memberikan saran agar langkah diatas dilakukan dengan cara bertahap, dan harus dimulai dari kota DKI Jakarta dahulu, pasalnya kota Jakarta pernah dinobatkan sebagai kota yang mempunyai kualitas udara terburuk ketiga di dunia.
Disisi lain Djoko Setijowarno juga ingin pemerintah memberikan edukasi dan arahan kepada masyarakat agar masyarakat mempunyai minat yang tinggi untuk menggunakan transportasi umum.
Dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan transportasi umum, maka hal tersebut akan berpengaruh positif terhadap kualitas udara atau polusi di Indonesia.
Komunitas Ojol Siap Demo
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, jika memang pemerintah menghapuskan BBM Subsidi dan melarang pengemudi ojol untuk menggunakan BBM Subsidi, maka pihak komunitas ojol seluruh daerah Indonesia akan melakukan demo besar-besaran terhadap kebijakan pemerintah tersebut.
Igun Wicaksono menjelaskan, para pengemudi ojol adalah masyarakat kecil yang membutuhkan BBM Subsidi untuk bertahan hidup setiap harinya.
Menurut Igun Wicaksono, jika pemerintah memang menghapuskan BBM Subsidi dan melarang pengemudi ojol menggunakan BBM Subsidi, maka pemerintah sudah tidak peduli dengan ekonomi masyarakat kecil, dan pemerintah hanya berfokus terhadap pengembangan transportasi umum demi menyejahterakan ekonomi internalnya saja.
Igun Wicaksono menegaskan, pihak komunitas ojol tidak akan gentar dan tidak akan mundur jika pemerintah memang mengeluarkan kebijakan tersebut.