Beritatrendindonesia.com – News Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara atas tudingan terpidana kasus Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin. Sebelumnya, Nazar mengklaim mempunyai bukti atas korupsi Fahri Hamzah saat menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR serta bakal melaporkannya ke KPK.
Fahri menyatakan pernyataan Nazaruddin tak ada hubungan dengan dirinya. Fahri menyatakan tidak pernah mempunyai bisnis selama hampir 14 th. jadi anggota dan pimpinan DPR.
” Pernyataan Nazar itu tak ada hubungan dengan saya. Saya tidak pernah ada bisnis di DPR selama nyaris 14 th. jadi anggota serta pimpinan DPR, ” kata Fahri Hamzah dalam pesan singkat, Senin (19/2).
Fahri menyatakan pernyataan Nazaruddin itu hanya pengulangan persekongkolannya dengan KPK yang telah hampir satu dasawarsa dikerjakan.
” Pernyataan Nazar itu hanya pengulangan persekongkolan Nazar yang telah dikerjakannya hampir satu dasawarsa ini. Ada ribuan nama yang dimaksud cuma untuk dibungkam tapi saya tidak akan berhenti. Kerusakan karena Nazar sudah nyata. Cukuplah, ” kata Fahri.
Sebelumnya, Nazaruddin mengakui mempunyai beberapa bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah. Menurut dia, korupsi itu dilakukan waktu Fahri menjabat jadi wakil ketua Komisi III DPR.
” Saya juga akan segera menyerahkan segera berkas ke KPK mengenai korupsi yang dikerjakan Fahri Hamzah ketika dia wakil Ketua Komisi III, ” tutur Nazar. Hal tersebut dia berikan usai memberi kesaksian kasus korupsi project e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
Nazaruddin bahkan juga mengakui pernah dengan langsung sempat berikan sejumlah uang pada Fahri terkait tindak pidana korupsi. Dia sangat percaya dengan bukti-bukti yang dia miliki dapat buat Fahri tersangka.
” Insya Allah dengan bukti yang saya serahkan cukup buat Fahri tersangka. Saya serahkan uangnya, dimana serta berapa angkanya dia terima beberapa kali, ” tuturnya.
Tetapi waktu disinggung tentang aksi korupsi yang diklaim Nazar dilakukan oleh Fahri, mantan politikus Demokrat itu bungkam