Hama Tikus Meningkat, Sawah 4 Hektar di Salatiga Gagal Panan

Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini kita memasuki musim penghujan.

Dengan adanya musim penghujan tersebut, hama tikus di sejumlah daerah mulai meningkat dan meresahkan warga.

Lahan sawah seluas 4 hektar di Salatiga mengalami gagal panen, dan mengalami rugi besar-besaran.

Henny Mulyani, selaku Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga mengklaim bahwa adanya gagal panen tersebut tidak menganggu ketahanan pangan warga di Kota Salatiga.

“Memang ada yang gagal panen, tapi secara luasan tidak signifikan. Saat ini total sawah di Salatiga seluas 626,6 hektar. Jadi yang gagal panen bisa dikatakan kecil,” ujar Henny Mulyani.

Henny Mulyani menjelaskan, sawah seluas 4 hektar tersebut dimiliki oleh 20 petani.

Henny Mulyani mengaku bahwa pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa 20 kilogram gabah kepada para petani yang mengalami gagal panen.

“Untuk mereka yang gagal panen sudah kita beri bantuan gabah 20 kilogram. Ini untuk meringankan mereka,” ujar Henny Mulyani.

Diketahui, hama tikus yang ada sawah dapat ditangani dengan menggunakan variestas unggul tahan rebah dan rendaman.

 

Pendapat KWT

Launching Usaha Kelompok Wanita Tani Mekar Indah, Desa Balerante, Klaten

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Sembodro Keluarahan Mangunsari, Reni Handayani mengatakan, pada tahun ini hama tikus atau serangan tikus sangat parah dibandingkan dengan tahun-tahun sbeelumnya.

“Ada beberapa petani yang tidak panen. Termasuk saya dengan luas lahan sekira 2.000 meter persegi,” ujar Reni Handayani.

Reni Handayani mengaku bahwa tidak semuanya petani gagal panen, ada beberapa yang masih berhasil panen tetapi kualitasnya menurun karena adanya hama tikus tersebut.

“Memang ada petani yang masih panen full, meski secara garis besar hasil panen menurun. Begini memang risiko petani, kita sudah berusaha maksimal dengan budidaya yang benar, termasuk dalam pengolahan lahan,” ujar Reni Handayani.

Reni Handayani mengatakan, meskipun banyak petani di Salatiga yang gagal panen, tetapi kita masih bersyukur karena pemerintah masih memberikan bantuan.

“Kita mendapat benih dan pupuk, sehingga meringankan beban petani. Untuk bibit sebanyak 275 kilogram dan pupuk NPK dua ton,” tutupnya.

Related posts