Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur untuk Ibu Kota Negara Baru Nusantara.
Diketahui, Ibu Kota Negara Indonesia akan segera berpindah di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Pemerintah mengklaim bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tersebut harus dilakukan karena ada beberapa faktor, salah satunya yaitu tingkat kepadatan penduduk, serta tidak meratanya pembangunan dan teknologi di Indonesia.
Berdasarkan data yang ada, pembangunan infrastruktur, kepadatan penduduk, dan teknologi hanya berkembang pesat di Pulau Jawa, dan masih banyak pulau yang belum merasakan pembangunan infrastruktur yang modern dan teknologi yang canggih.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo dan pemerintah resmi melakukan pembangunan Ibu Kota Negara Baru di IKN Nusantara Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa saat ini proses pembangunan IKN Nusantara telah mencapai 38 persen.
Sebagai informasi bahwa sebagian besar sumber pendanaan pembangunan IKN Nusantara diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sumber pendanaan pembangunan IKN Nusantara bukan hanya diperoleh dari APBN saja, tetapi, saat ini pemerintah telah membuka ladang investasi bagi para pengusaha lokal dan global yang ingin menanamkan modalnya ke IKN Nusantara.
Investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai.
Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini sudah ada beberapa investor lokal yang berinvestasi di IKN Nusantara.
Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa sampai saat ini belum ada investor asing yang menanamkan modalnya ke IKN Nusantara.
Namun, Presiden Joko Widodo tetap optimis dan percaya bahwa sebentar lagi akan ada banyak investor asing yang berebut untuk menanamkan modalnya ke IKN Nusantara.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa Indonesia akan memprioritaskan investor asing yang akan menanamkan modalnya dalam hal pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Presiden Joko Widodo Hadiri APEC CEO Summit
Presiden Joko Widodo resmi menghadiri acara terhormat APEC CEO Summit yang digelar di Main Ballrom, Moscone West, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Jumat, 17 November 2023.
Acara terhormat APEC CEO tersebut dihadiri oleh para pebisnis atau pengusaha kelas dunia.
Sebagai informasi bahwa APEC CEO merupakan pertemuan tahunan para pemimpin perusahaan dari negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). APEC juga merupakan sebuah forum regional yang terdiri dari 21 negara dan wilayah di sekitar Samudra Pasifik, dan memiliki tujuan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi, kerja sama, dan perdagangan di antara anggotanya.
Pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indoensia, karena IKN Nusantara akan menjadi peluang bisnis yang agresif dan tumbuh dengan cepat.
Presiden Joko Widodo menjelaskan, saat ini IMF telah memprediksi bahwa ekonomi di Indonesia akan tumbuh hingga mencapai 5 persen pada tahun 2023 ini, dan nantinya akan bertambah menjadi 5,1 persen pada tahun 2024.
Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang besar, mulai dari kekayaan sumber daya alam Indonesia, bonus domografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga, dan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menghimbau kepada para investor asing untuk segera menanamkan modalnya ke Indonesia, tepatnya ke IKN Nusantara.
Membangun Hilirisasi Industri
Presiden Joko Widodo mengatakan, negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bawha negara Indonesia juga tengah membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi.
Jadi, hal tersebut dapat menjadi peluang yang sangat besar bagi para investor asing, untuk menanamkan modalnya ke Indonesia, khususnya dalam sektor hilirisasi industri.
Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa saat ini negara Indonesia telah menargetkan akan memproduksi 600.000 mobil listrik pada tahun 2024 mendatang.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pengusaha yang hadir dalam APEC CEO untuk segara ambil bagian dalam aktivitas investasi di Indonesia.