Meninggalnya Anak Berusia 17 Tahun Karena Ditembak Polisi, Menimbulkan Banyak Kritikan

Meninggalnya Anak Berusia 17 Tahun Karena Ditembak Polisi, Menimbulkan Banyak Kritikan

Beritatrendindonesia.com – News, Dikabarkan seorang siswa berusia 17 tahun meninggal dunia, hal itu membuat negara Filipina terguncang, yang kini sedang melancarkan perang besar-besaran terhadap Narkoba.

Seperti yang dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 real, seorang siswa berusia 17 tahun dengan nama Loyd Delos Santos terbunuh saat dalam Operasi Oplan Galugad Kepolisian Nasional Filipina di Brgy, 160 km dari Kota Caloocan, Filipina.

Menurut dari laporan polisi, siswa tersebut ditembak mati setelah menolak untuk di tangkap dan menembaki pistol ke arah polisi. Selain daripada itu terdapat dua paket Narkoba berisi sabu ditemukan ditangannya.

Seiring dengan berjalannya waktu, berita mengenai anak laki-laki yang berusia 17 tahun itu di tembak mati semakin viral.

Setelah kejadian tersebut, masyarakat mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan informasi bahwa anak berusia 17 tahun itu, Loyd Selos Santos membawa sabu?

Mantan Kapolda Caloocan Kepala Inspektur Senior Chito Bersaluna pada, Kamis. Ia mengungkapkan bahwa polisi dapat memastikan bahwa sekarang anak tersebut terlibat dalam obat-obatan terlarang berdasarkan informasi dari “media sosial”.

“Kami mendapatkan informasi berdasarkan apa yang orang katakan di media sosial, hanya itu yang dapat kami sampaikan,” ucap Bersaluna.

Bahkan kasus tersebut langsung ditanggapi oleh Senator sekaligus petinju terkenal asal Filipina, Manny Pacquiao. Dirinya mengatakan “bagaimana mereka dapat mengkonfirmasikan tuduhan tersebut?”.

Bersaluna menjawab, “berdasarkan informasi yang terdapat di media sosial”. Sementara itu, Senator Joel Villanueva mengungkapkan bahwa pernyataan Bersaluna tidak masuk akal.

“Saya pikir Anda harus berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan Anda,” ucap Villanueva kepada Bersaluna.

“Saya bukan orangtua dari korban, tetapi saat saya mendengar ini saya ingin bertanya kepada PNP (kepolisian Filipina), contohnya, berapa banyak operasi PNP didasarkan dengan informasi di media sosial,” tambah Villanueva.

Senator Villanueva berkata kepada petugas kepolisian Filipina untuk tidak mudah percaya dengan semua yang terdapat di media sosial.

Bersaluna menjelaskan bahwa apa yang dia katakan merupakan sebuah hal yang benar, karena dia melihat di media sosial rincian yang dinyatakan oleh tersangka Narkoba yang mereka tangkap sehari setelah Delos Santos terbunuh.

Presiden Filipina Rodriga Duterte melancarkan kampanye perang anti Narkoba yang sering dikatakan telah mengabaikan HAM.

Related posts