Maksud Mau Ikut Jokowi Menyerahkan Piala, Namun Anies Di Cegat

maksud-mau-ikut-jokowi-menyerahkan-piala-namun-anies-di-cegat

Beritatrendindonesia.com – News Video Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak di ajak mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat penyerahan Piala Presiden untuk Persija, viral di sosial media. Ketua Panitia (SC) Piala Presiden Maruarar Sirait menyatakan, memang tidak semua pejabat negara mesti turut saat penyerahan piala oleh Presiden Jokowi.

Video itu viral di Facebook serta Twitter hari ini, satu diantaranya di account Facebook Ali Ghursaisah. Tulisan tersebut sudah tidak bisa dibuka, tetapi kalimat yang mengikuti video ini telah beredar juga lewat jejaring WhatsApp. Tersebut keterangan yang menyertai video itu :

Kemarin pas Persija juara, gue sempat nanya ke bang Anies. ” Bang Anies kok gak turun ke lapangan Bang? Ngucapin selamat ke pemain Persija dong pak. ” Beliau cuma tersenyum tidak jawab pertanyaan gue. Tak tahu karna gak kedengeran, atau mengapa. Tapi beliau kaya menjawab dalam diam yg artinya ” gue gak diundang ke podium.. ”
.
Terus pagi ini ada teman yg kirim tulisan tentang kemenangan Persija semalam. Waduh langsung buru2 ngecek rekaman video di HP.
.
Nyatanya….. gue gak sengaja ngerekam bang Anies ditahan sama paspampres saat ingin turun ke lapangan bareng rombongan Pakde Jokowi, Mentri Olahraga, dan lain-lain. Tampak muka Bang Anies langsung berubah..

Berkaitan viralnya video ini, Maruarar lantas berikan penjelasan. Maruarar menerangkan, dianya telah menemui Anies Baswedan pada Kamis (15/2) sebelumnya pertandingan final pada Persija dengan Bali United berlangsung. Waktu itu terjadi komunikasi yang baik serta Anies siap untuk memberi bantuan.

” Mengapa saya datang kesana? Karna saya tahu Gubernur (Anies Bawedan) yaitu tuan rumah, Gubernur DKI Jakarta. Saya bersilaturrahmi kesana serta kita juga disupport, bantuannya awalannya masalah toilet. Kita minta soal toilet. Terus kemudian masalah TransJakarta serta masalah kebersihan, ” kata Maruara, Minggu (18/2/2018).

Setelah itu, dalam pertemuan itu Maruarar juga menyerahkan sebuah kaos Piala Presiden serta mengundang untuk melihat laga final tersebut di Stadion GBK pada Sabtu (17/2). ” Sekalian saya mengundang untuk beliau datang kesana. Serta itu ada fotonya saya memberikan kaos Piala Presiden, meskipun dia datang kesana dengan baju Persija, tidak apa-apa, ” tuturnya.

Masalah siapapun yang harusnya mengikuti Jokowi ke lapangan untuk penyerahan piala, Maruara menyebut ada batasannya. Tidak semuanya pejabat negara yang ada harus turut mendampingi Presiden.

” Nah yg tidak ke bawah itu, kan memang kita tidak mungkin seluruhnya turun ke bawah. Umpamanya kita kepanitiaan saja kan banyak ya, kan tidak mungkin saja semua dapat (turun) menyerahkan itu. Nah panitia kan kebetulan cuma saya yang mendampingi Presiden Jokowi. Dari pejabat negara juga yang mengikuti Presiden Jokowi adalah Pak Wiranto serta Pak Menpora, ” tuturnya.

Terutama, kata Maruarar saat Persija sukses melalukan gol ke gawang Bali United, Presiden Jokowi langsung menyalami Anies serta mengatakan selamat. ” Jadi saya fikir itu sportivitas. Serta ketika gol itu, saya saksikan sendiri Pak Jokowi salaman sama Anies, selamat ya. Kan kelihatan itu. Kita juga selamatin. Pak Jokowi juga paham kok Pak Anies mensupport bebrapa bantuan tadi, meskipun bantuan itu kita siap bila ada konsekuensi biaya kita siap membayarnya, ” tuturnya.

Berkaitan dengan video yang mengedar, Maruarar meminta supaya orang-orang tidak berfikir yang aneh-aneh. Dia menyatakan, janganlah ada aupaya untuk mengadu domba hubungan Jokowi serta Anies yang tersambung dengan baik.

” Jadi menurut saya jangan sampai mengadu-adu Pak Jokowi serta Anies di gosip olah-raga. Jadi kita sportif saja, bersahabat, agar bagaimana Jokowi serta Anies itu miliki jalinan yang panjang. Dari 2012 Pak Anies telah memberi dukungan Jokowi, 2014 Anies juga mensupport Pak Jokowi serta bersama-sama dengan saya. Kita berkali-kali bersama, ” tuturnya.

” Jadi janganlah diadu-adu pada hubungan Presiden Jokowi dengan Anies. Aniesnya tenang-tenang saja kok, Jokowinya juga tenang-tenang saja. Janganlah diadu-adu. Kita menginginkan hubungan tenteram, rukun. Ini kan olahraga, serta saya percaya mereka berdua dapat bersinergi dengan dalam membuat bangsa serta negara. Sesuai sama proporsinya masing-masing, ” tambah politisi PDIP ini.

Related posts