Hubungan Antara Trump Dan McConnell Semakin Memburuk

Hubungan Antara Trump Dan McConnell Semakin Memburuk

Beritatrendindonesia.com – News, Dikabarkan hubungan semakin memanas antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell. Ketegangan diantara keduanya mengagetkan, karena kedua politisi itu sama-sama anggota Partai Republik.

Jurubicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders seperti yang telah dikutip dari AFP, Kamis (25/8/2017) membantah mengenai kabar tersebut. Sanders mengungkapkan, hubungan kedua orang itu baik-baik saja, dan mereka tetap bersatu untuk memenuhi janji-janji kampanye.

Dengan demikian, tampaknya Sanders sekedar menyampaikan pernyataan yang normatif. Dikarenakan, kenyataan menunjukan hal yang berbeda. Trump berbicara terus menerus di akun Twitter-nya, mengungkapkan kejengkelan terhadap McConnell.

Trump menyalahkan senator dari negara bagian Kentucky itu sebagai masalah atas kegagalan pencabutan Undang-Undang Kesehatan AS ( Obamacare). Padahal, hal itu merupakan salah satu janji terbesar Trump dalam kampanye lalu.

Bahkan, Presiden Donald Trump memberikan saran kepada McConnell untuk mundur apabila tidak mampu memuluskan agenda kepresidenan.

Baru-baru ini, The New York Times memberikan laporan bahwa, Trump “memarahi” McConnell saat kedua orang itu berbicara melalui sambungan telepon. Trump berang karena senator berusia 75 itu tidak mampu menjaganya dari investigasi skandal intervensi Rusia di Pilpres 2016.

Dugaan atas masalah itu sampai sekarang masih terus mengancam kursi kepresidenan Trump. Laporan yang sama memberitakan, McConnell secara pribadi meragukan apakah Trump akan tetap bertahan di Gedung Putih.

Ketegangan kedua orang ini dipersulit dengan fakta bahwa istri McConnell, Elaine Chao merupakan anggota kabinet Trump yang saat ini menjabat sebagai Menteri Transportasi.

Sampai saat ini, pemerintahan Trump yang sudah berusia tujuh bulan belum mendapatkan pencapaian legislasi signifikan. Janji pencabutan Obamacare mandek di Senat, walau Partai Republik mempunyai kursi mayoritas.

Janji-janji lain yang disampaikan seperti reformasi pajak dan pembangunan infrastruktur terkatung-katung tidak jelas. Kenyataan yang dikatakan ironis mengingat Partai Republik menguasai eksekutif dan legislatif.

Related posts